PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - DINAS Perkebunan Provinsi Riau bersama tim penetapan harga telah melaksanakan rapat penetapan harga kelapa sawit mitra plasma. Berdasarkan hasil penetapan harga kelapa sawit periode, Rabu-Selasa (6-12/12) telah menggunakan tabel rendemen harga baru hasil kajian dari PPKS Medan yang disepakati oleh tim.
Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, untuk penurunan harga tertinggi berada dikelompok umur 9 tahun sebesar Rp54,46 per kg atau mencapai 2,07 persen dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan turun menjadi Rp2.576,90 per kg dan berlaku untuk periode sepekan ke depan, dengan harga cangkang berlaku untuk sebulan ke depan dengan sebesar Rp18,20 per kg. ‘’Pada periode ini indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk sebulan ke depan yaitu 91,93 persen, harga penjualan CPO pekan ini turun sebesar Rp217,01 dan kernel pekan ini turun Rp212,59 dari pekan lalu,’’ katanya.
Ada beberapa PKS yang tidak melakukan penjualan, berdasarkan permentan nomor 01 tahun 2018 pasal 8 maka harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim, apabila terkena validasi 2 maka digunakan harga rata-rata KPBN. Harga rata-rata kernel KPBN periode 27 November–3 Desember 2023 adalah sebesar Rp5.180,80 per kg.
‘’Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa harga TBS yang ditetapkan oleh tim untuk mitra plasma mengalami penurunan. Penurunan harga pekan ini lebih disebabkan karena faktor turunnya harga CPO dan kernel. Sedangkan sistem tata kelola penetapan harga TBS Provinsi Riau membaik,” sebutnya.
Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stakeholder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau Kerjasama program “Jaga Zapin”. ‘’Komitmen bersama tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,’’ ujarnya.(esi)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru