PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - DINAS Perkebunan Provinsi Riau bersama tim penetapan harga telah melaksanakan rapat penetapan harga kelapa sawit mitra plasma. Berdasarkan hasil penetapan harga kelapa sawit periode 29 November sampai 5 Desember 2023 telah menggunakan tabel rendemen harga baru hasil kajian dari PPKS Medan yang disepakati oleh Tim.
Kepala Dinas perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, untuk kenaikan harga tertinggi berada dikelompok umur 9 tahun sebesar Rp6,65/Kg atau mencapai 0,25 persen dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu pekan kedepan naik menjadi Rp2.631,36/Kg dan berlaku untuk periode satu pekan kedepan.
“Untuk harga cangkang berlaku untuk satu bulan kedepan dengan sebesar Rp18,20/Kg. Pada periode ini indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk 1 bulan kedepan yaitu 91,93 persen, harga penjualan CPO minggu ini naik sebesar Rp53,70 dan kernel pekan ini turun sebesar Rp93,82 dari pekan lalu,” katanya.
Ada beberapa PKS yang tidak melakukan penjualan, berdasarkan permentan nomor 01 tahun 2018 pasal 8 maka harga cpo dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim, apabila terkena validasi 2 maka digunakan harga rata-rata KPBN. Harga rata-rata kernel KPBN periode 20 - 26 November 2023 adalah sebesar Rp5.421,83/Kg.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa harga TBS yang ditetapkan oleh tim untuk mitra plasma mengalami kenaikan. Kenaikan harga minggu ini lebih disebabkan karena faktor naiknya harga CPO,” ujarnya.
Sedangkan sistem tata kelola penetapan harga TBS Provinsi Riau semakin membaik. Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stake holder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau Kerjasama program “Jaga Zapin”. (ose)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru