KOTA (RIAUPOS.CO) – Tiga anak binaan Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRS-AMPK) Rumbai, kabur sejak Sabtu (16/3) lalu.
Hal ini disampaikan Kasi Layanan Resor Rehabilitasi Pelayanan Muhammad Toher kepada Riau Pos, Rabu (20/3). ‘’Kabur ke jalan dan warung internet,’’ kata Toher.
Dikatakannya, untuk anak kabur sendiri berinisial P (13) asal Pekanbaru. Sedangkan U (15) dan Z (16) asal Tanjung Pinang. ‘’Semua titipan karena kasus pencurian,’’ sambungnya.
Untuk menemukan ketiga anak tersebut, Toher mengungkap sudah menurunkan anggota untuk melacaknya. Salah satu sasarannya pencarian adalah warnet. ‘’Alasan mereka bosan, karena biasanya bebas di jalanan, bisa main warnet dan main handphone. Di sini dibatasi,’’ jelasnya.
Selain itu, anak-anak yang kabur biasanya beralasan rindu dengan keluarga. Karena memang tidak semua anak berasal dari Pekanbaru saja. Namun ada yang berasal dari provinsi lain seperti dari Kepulauan Riau hingga Sumatera Barat. ‘’Karena memang kami memegang empat provinsi, yakni Lampung, Sumbar, Riau dan Kepri,’’ imbuhnya.
Setelah pencaharian selama empat hari, akhirnya BRS-AMPK Rumbai menemukan salah seorang anak berinisial P sedang berada di warnet Jalan Tenayan Raya, Kulim. Pencaharian ini juga berdasarkan atas laporan warga yang resah. ‘’Karena sering memeras anak-anak yang lebih kecil dan mencuri barang. Tidurnya juga pindah-pindah,’’ ucapnya.
Sementara untuk dua orang lainnya, Toher mengatakan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, dari mana asal kedua anak tersebut. Juga telah melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang dalam hal ini Polsek Rumbai dalam kurun waktu 1x24 jam setelah ketiga anak tersebut kabur. ‘’Penelusuran dengan Dissos Bintan, kontak juga kepolisian di sana, karena anak-anak ini pasti kembali ke lingkungannya,’’ katanya.(*1)