JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Virus corona (COVID-19) telah menjadi pandemi global. Hingga Sabtu (28/3) pukul 19.19 WIB, jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 614.158 dengan tingkat kematian 28.239.
Belum lama ini media Inggris Daily Mirror merangkum beberapa warga yang terjangkiti COVID-19. Menurut Mirror, sejumlah orang merasakan gejala-gejala terjangkiti virus corona beberapa pekan setelah tahun baru lalu.
Belum lama ini Universitas Oxford di Inggris membeber temuannya tentang kemungkinan COVID-19 sudah menjangkiti warga di negeri Ratu Elizabeth itu pada pertengahan Januari lalu. Jika analisis universitas bergengsi itu benar, maka bisa jadi setengah populasi Inggris sudah terpapar virus corona.
Oleh karena itu Mirror mencoba menelusuri beberapa warga yang terjangkiti virus corona. Tujuannya adalah merangkum beberapa gejala yang dialami pasien COVID-19.
Mirror mencatat ada delapan gejala yang terjadi pada penderita COVID-19. Berikut ini adalah temuan Mirror;
Infeksi mata
Penelitian terbaru mengindikasikan infeksi pada mata seperti konjungtivitis mungkin merupakan gejala COVID-19. Infeksi pada sistem pernapasan atas bisa jadi menimbulkan virus konjungtivitis sebagai imlikasi sekunder.
Hal itu juga terjadi pada pasien COVID-19. Namun, itu bukan gajala utama karena tak mungkin terjadi konjungtivitis COVID-19 tanpa demam dan batuk.
Batuk kering
Mungkin yang paling dikenali dari gejala COVID-19 adalah suara batuknya terdengar berbeda, terutama jika dibandingkan dengan batuk karena merokok ataupun pada penderita batuk. Batuknya juga lebih sering dan berlangsung setengah hari saja.
Kelelahan mental
Meskipun kelelahan mental tidak secara resmi dicatat sebagai gejala COVID-19, namun ada penderita yang mengaku mengalaminya.
Suhu tubuh tinggi
Kenaikan suhu tubuh umumnya diangap sebagai demam jika sudah mencapai 37,7 derajat Celsius. Suhu panas pada penderita demam bisa dirasakan saat disentuh pada pagian dada atau punggungnya.
Kesulitan bernapas
Jika tiba-tiba mengalami sesak napas dan dada terasa tegang, bisa jadi telah terpapar coronavirus. Kesulitan bernapas itu juga dibarengi debaran jantung lebih cepat.
Kehilangan indra pencium dan perasa
British Association of Otorhinolaryngology mengingatkan bahwa kehilangan indra penciuman dan perasa bisa jadi merupakan gejala COVID-19. Ada kemungkinan hilangnya indra pencium dan perasa itu karena virus yang telah merambah hidung dan tenggorokan.
Sakit perut
Sebuah studi yang dipublikasikan American Journal of Gastroenterology menunjukkan 48,5 persen dari 204 orang yang terjangkiti coronavirus di Provinsi Hubei, Cina mengalami gejala gangguan pencernaan seperti diare.
Kelelahan fisik
Gejala lain akibat terjangkiti COVID-19 seperti juga pada demam, flu dan virus pada umumnya adalah merasa lelah. Pada penderita COVID-19, istirahat untuk mengatasi kelelahan menjadi sulit karena juga dibarengi batuk dan sesak napas.(mirror/ara/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal