KOTA (RIAUPOS.CO) - Mulai terserangnya beberapa masyarakat Kota Pekanbaru dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru melakukan fogging di daerah yang sudah ditemukan kasus DBD. Fogging tersebut dilakukan untuk membunuh nyamuk aedes aegypti dewasa.
Plt Kepala Dinas Kesehatan kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, dari data yang mereka miliki saat ini sudah ada delapan kecamatan di Pekanbaru yang masyarakatnya terkena DBD. Dari delapan kecamatan tersebut, yang sudah dilakukan fogging baru di tiga kecamatan.
“Kecamatan yang sudah dilakukan fogging yakni di Kecamatan Payung Sekaki, Sukajadi dan Marpoyan Damai. Fogging dilakukan terutama di sekitar lokasi masyarakat yang terkena DBD,” katanya.
Sedangkan untuk di lima kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Sail, Rumbai Pesisir, Tenayan Raya, Bukit Raya dan Tampan, akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Namun demikian, Indra Pomi juga mengingatkan kepada masyarakat, bahwa kegiatan fogging ini hanya boleh dilakukan di daerah yang sudah terdapat kasus DBD.
“Jika ada permintaan fogging namun di lokasi tersebut tidak terdapat kasus DBD, maka akan kami tolak. Karena fogging ini tidak bisa dilakukan sembarangan, dan harus sesuai dengan aturan yang ada,” tegasnya.
Indra Pomi juga tidak menampik, bahwa jelang pemilihan anggota legislatif saat ini, permintaan fogging dari para calon wakil rakyat tersebut meningkat. Namun karena di lokasi yang akan di-fogging tersebut tidak ada kasus DBD, maka pihaknya menolak permintaan tersebut.
“Ada juga beberapa calon anggota legislatif yang seperti itu, tapi kami tolak. Meskipun yang mengajukan tersebut sedikit kesal, tapi tetap kami penjelasan sesuai dengan prosedur yang ada,” ujarnya.
Hingga pekan ketiga Januari ini, dari catatan Diskes Pekanbaru sudah tercatat terjadi 11 kasus DBD. Salah satu penyebab pada awal tahun 2019 ini sudah terjadi kasus DBD di Pekanbaru adalah karena masih tingginya curah hujan.(sol)
