(RIAUPOS.CO) -- Beredarnya informasi di media sosial terkait adanya warga Indonesia yang meninggal dunia akibat terkena penyakit cacar monyet atau monkeypox, dinyatakan tidak benar oleh pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Meskipun demikian, namun pihak Dinas Kesehatan (Diskes) yang ada di provinsi dan kabupaten/kota tetap diminta waspada.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yulianti Nazir mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus waspada dengan melakukan pengawasan terhadap penumpang yang baru datang dari luar negeri melalui bandara dan pelabuhan. Terutama penumpang yang berasal dari negara Singapura.
‘’Informasi ada warga Indonesia yang meninggal karena monkeypox itu tidak benar, Bu Menteri Kesehatan juga sudah mengkonfirmasi hal tersebut. Tapi kami tetap diminta untuk waspada terhadap penyakit ini,” kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakannya, salah satu upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya yakni bekerja sama dengan pihak bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru memasang alat pemindai panas tubuh penumpang. Sedangkan di pelabuhan, juga bekerjasama dengan kantor-kantor kesehatan pelabuhan setempat.
“Kalau di pelabuhan-pelabuban itu pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengawasinya, mereka sudah paham apa yang harus dilakukan,” sebutnya.
Dijelaskan Mimi, penyakit monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox yang dapat terjadi pada hewan tertentu termasuk manusia. Di mana penderita penyakit ini gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah yang diikuti oleh ruam yang membentuk lepuh dan kerak.
“Indonesia menjadi waspada terhadap penyakit ini setelah ditemukan kasus penyakit di Singapura. Pasalnya banyak warga Indonesia termasuk asal provinsi Riau yang kerap berkunjung ke negara ini,” ujarnya.
Untuk langkah pencegahan terhadap penyakit ini, bisa dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun, hindari kontak dengan hewan dari Afrika, konsumsi makanan bergizi dan hindari kontak dengan kasus. Kemudian yang harus dilakukan yakni mengingat kasus monkeypox sudah diisolasi dan karantina ketat di Singapura maka kemungkinan penyebaran penyakit ini kecil.(sol)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru