PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengimbau dan meminta warga Kota Pekanbaru untuk mewaspadai Covid-19 dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Dua penyakit ini masih menjadi ancaman bagi masyarakat.
Meski belum signifikan, saat ini penambahan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Kota Pekanbaru. Ini menunjukkan ancaman Covid-19 masih ada.
"Saya mengharapkan para lurah dan camat kembali mengimbau masyarakat untuk segera vaksinasi ketiga (booster). Karena, vaksin booster bisa menambah daya tahan tubuh 4 kali lipat," kata Muflihun, Kamis (20/10).
Selain itu, dia mengimbau juga masyarakat untuk mewaspadai DBD. Apalagi saat ini sedang musim penghujan yang membuat nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang biak.
"Saya minta bagi warga yang tinggal di pinggiran sungai agar waspada DBD. Hasil diskusi saya dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi akhir-akhir ini," ungkap Muflihun.
Tingginya curah hujan membuat genangan air dan banjir rawan terjadi. Dia membandingkan, dalam kondisi normal, curah hujan hanya 2 milimeter. Kini, bisa mencapai 6 milimeter. "Makanya, sungai cepat penuh.
Anak-anak jangan sampai main di sekitar sungai ketika banjir," imbaunya.
Terpisah, kasus aktif Covid-19 di Kota Pekanbaru masih bertambah setiap harinya. Penambahan kasus aktif saat ini berkisar di bawah 10 kasus per hari.
Meski tambahan kasus tidak banyak, akan tetapi penyebaran Covid-19 masih ada. Apalagi saat ini, status pandemi Covid-19 belum dicabut oleh pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, rata-rata kasus Covid-19 setiap hari masih ada. "Jadi masih ada kasusnya, rata-rata per hari itu tambahan kasus di bawah sepuluh lah," terang Zaini awal pekan ini.
Ia mengungkapkan, pada Ahad (16/10) lalu ada tambahan 3 orang kasus positif Covid-19. Tiga orang yang positifnya ini menjalani isolasi mandiri.
Hingga kini kata Zaini, masih ada 31 orang yang menjalani isolasi mandiri dan 7 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Total ada 38 orang lagi yang masih positif Covid-19 atau kasus aktif.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 pihaknya terus mengingatkan masyarakat agar segera melakukan vaksinasi hingga tahap booster. Apa lagi, capaian vaksinasi booster dosis ketiga masih rendah. "Booster kita masih 35 persen. Karena itu, kita berharap kesadaran masyarakat agar melakukan segera booster," pungkasnya.
Sementara itu, kewaspadaan untuk DBD di Kota Bertuah perlu ditingkatkan karena tahun ini DBD meningkatkan signifikan dibandingkan tahun lalu.
Kasus DBD di Kota Pekanbaru sepanjang tahun 2022 mencapai 715. Jumlah itu terhitung sejak awal Januari hingga minggu ke-41 tahun ini.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, hingga minggu ke-41 ini, dari total 715 kasus DBD, dua diantaranya meninggal dunia.
Dalam data tersebut, kasus DBD tertinggi ada di Kecamatan Marpoyan Damai yang mencapai 108 kasus. Di urutan terbanyak kedua ada di Kecamatan Tuah Madani yang mencapai 89 kasus, dan urutan terbanyak ketiga Kecamatan Payung Sekaki sebanyak 87 kasus.
Melihat jumlah kasus sementara ini, Zaini menyebut, bahwa kasus DBD tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 lalu. Dimana pada tahun 2021, total DBD mencapai 454 kasus.
"Jadi kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, itu hanya 454 kasus DBD dalam setahun. Sementara tahun ini baru sampai dengan pertengahan Oktober sudah mencapai 708 kasus," ujarnya.
Ia pun tidak menampik, Kecamatan Marpoyan Damai, Tuah Madani dan Payung Sekaki terbanyak kasus DBD. "Saat ini, kasus terbanyak berada di Kecamatan Marpoyan Damai, Tuah Madani, Payung Sekaki, termasuk juga di Tenayan Raya, dan Rumbai," sebutnya.
Dijelaskannya, DBD merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. "Untuk mengantisipasinya, dengan cara 3M plus, menguras dan membersihkan, menutup tempat-tempat air penampungan, dan mengubur barang-barang bekas atau yang berpotensi tempat perkembangbiakan nyamuk," jelasnya.
Dalam menanggulangi DBD, Ia juga mengingatkan masyarakat jika terjadi gejala demam pada anak agar segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat.(ali)