Survei Sebut Pegawai dengan Gaji Kecil Berpotensi Pikun saat Tua

Kesehatan | Selasa, 16 Agustus 2022 - 08:15 WIB

Survei Sebut Pegawai dengan Gaji Kecil Berpotensi Pikun saat Tua
Ilustrasi lansia. (DOK JAWAPOS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Besar kecilnya gaji saat bekerja tentu relatif bagi sebagian orang. Apakah Anda sudah puas dengan gaji yang diperoleh saat ini? Sudah cukup atau masih kurang karena kecil? Gaji yang kecil ternyata dapat memicu seseorang mengalami pikun saat lansia.

Dalam sebuah survei disebutkan, individu yang bekerja di pekerjaan bergaji kecil, 10 persen lebih mungkin mengalami demensia atau bahasa awamnya pikun dibandingkan dengan mereka yang bekerja di profesi dengan bayaran lebih tinggi. Dalam survei disebutkan, misalnya profesi seperti office boy, pekerja makanan cepat saji, umumnya menerima gaji yang kecil.


”Mendapatkan gaji yang kecil sangat berisiko mengalami kondisi kehilangan memori di masa depan,” studi tersebut melaporkan seperti dilansir dari diabetes.co.uk, Selasa (16/8/2022).

Para peneliti dari Universitas Columbia di New York mengukur pendapatan tahunan 2.900 orang berusia 50-an dan 60-an. Selain itu, tim ilmuwan memeriksa kemampuan kognitif setiap peserta dengan menguji memori mereka untuk menilai apakah fungsi otak mereka telah berubah dari waktu ke waktu.

Mereka menemukan bahwa peserta dengan gaji dua pertiga lebih rendah dari upah rata-rata mengalami penurunan kognitif lebih banyak daripada mereka yang berpenghasilan lebih tinggi. Rata-rata, gaji tahunan telah turun ke titik terendah dalam 20 tahun.

Studi sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa individu dengan pendapatan tahunan yang lebih rendah cenderung memiliki gaya hidup tidak sehat, yang meliputi merokok, minum alkohol dalam jumlah berlebihan, dan mengikuti pola makan yang buruk. Karena itu, karier yang dibayar lebih rendah juga dikaitkan dengan komplikasi jantung dan diabetes tipe 2. Studi itu telah diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology.

”Temuan kami menunjukkan kebijakan sosial yang meningkatkan kesejahteraan finansial sangat bermanfaat bagi kesehatan kognitif,” tutup rekan akademisi Adina Zeki Al Hazzouri.

Sumber Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook