JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kasus diabetes kini mulai menghantui anak. Para orang tua harus mulai waspada. Menurut Pakar Endokrin pada anak Prof. dr. Aman Bhakti Pulungan, saat berat badan anak tak naik meski banyak makan dan minum, maka harus langsung diperiksakan terkait diabetes.
“Untuk seluruh tipe diabetes itu gejalanya jadi banyak minum, banyak kencing, banyak makan, tapi berat badannya turun dan anak loyo lemas,” ujarnya kepada wartawan dalam media briefing secara daring, Rabu (8/2).
Selain itu, tanda diabetes pada anak bisa dilihat dari kebiasaan mengompol. Jika mulanya anak sudah tak ngompol sembarangan, kemudian dalam kurun waktu tertentu menjadi sering ngompol, hal itu bisa jadi tanda diabetes.
“Tadinya tidak ngompol, ngompol lagi, hal pertama yang harus dipikirkan adalah diabetes,” jelas dr Aman.
“Dan ini boleh langsung diperiksa,” sambungnya.
Sementara itu, dr Aman juga meminta agar mewaspadai diabetes pada bayi. Jika berat badan bayi lahir di atas 4 kg dan di bawah 2,5 kg, risiko diabetes juga tinggi. Dengan begitu, ia meminta agar orang tua menjaga berat badan anak agar di titik normal.
“Tetapi kembali saya katakan dengan syarat ketika dia menjadi obesitas. Ketika dia tidak obesitas, risikonya akan berkurang,” tegasnya.
“Berat badannya itu penting dijaga,” tandas Project Leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman