JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Orang Dengan Demensia (ODD) atau istilah awam disebut pikun umumnya terjadi pada lansia. Saat di tengah keluarga kita terdapat ODD, umumnya seringkali membuat keluarga bingung cara menghadapinya.
Demensia merupakan penurunan fungsi otak berkelanjutan. Kondisi demensia merupakan cakupan seperti penyakit Alzheimer. Demensia menyebabkan penderitanya mengalami penurunan kemampuan kognitif
Memperingati Bulan Alzheimer Sedunia 2022, Alzheimer Indonesia mendorong masyarakat dan pemerintah untuk segera memberikan perawatan pascadiagnosis yang sangat diperlukan oleh ODD. Masyarakat diajak mengenal tata laksana demensia, termasuk perawatan pascadiagnosis dan dukungan untuk ODD bersama narasumber dari berbagai multidisiplin, seperti dokter umum, spesialis saraf, spesialis geriatri, psikiater, psikolog, dan fisioterapis.
Demensia dapat diderita siapa saja dan mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Masyarakat diajak untuk mengenali gejala dan risikonya serta memberikan dukungan dan pendampingan penuh bagi para penderitanya.
“Tidak sedikit anggota keluarga yang menjadi frustasi hingga stres berat (burnout) karena kurangnya pemahaman tentang bagaimana menghadapi kondisi ODD,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) Michael Dirk Roelof Maitimoe dalam keterangan resmi, Ahad (25/9/2022).
Oleh karena itu, langkah-langkah yang bisa dilakukan setelah pasien terdiagnosis demensia adalah membekali keluarga dengan pengetahuan seputar demensia. Menurut Guru Besar Bidang Neurologi FKIK Atma Jaya dan Pembina Alzheimer Indonesia Yuda Turana, peningkatan kompetensi keluarga dalam perawatan jangka panjang dan peningkatan kualitas hidup lansia yang pikun juga penting.
“Tugas seorang dokter juga menghubungkan pasien dan keluarga dengan support system terkait demensia,” ujar Yuda Turana.
Berikut adalah tips merawat lansia yang sudah mulai pikun atau mengalami demensia:
1. Utamakan Kesehatannya
Keluarga diminta mengatur nutrisi yang dikonsumsi oleh ODD. Kemudian mengajak mereka melakukan aktivitas fisik seperti senam otak atau poco-poco, dan banyak hal lainnya.
2. Didampingi Caregiver dan Ahli
Para caregiver mampu menjalani fase-fase perawatan ODD. Dan membantu keluarga mengatasi berbagai tantangan dan solusi praktis yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga seperti sesi peran anak dalam perawatan dan pendampingan juga tips praktis untuk nakes maupun keluarga.
Tata layanan rumah sakit terhadap ODD dan para caregiver berperan penting bukan saja dalam memberikan pengobatan dan perawatan, namun juga mengedukasi keluarga ODD. Melalui edukasi caregiver menjadi mitra perawatan yang dapat diandalkan oleh tenaga kesehatan khususnya bagi ODD yang dirawat di rumah keluarga.
3. Tata Laksana
Pentingnya diagnosis, pengobatan (treatment), dan perawatan (care) untuk meningkatkan kualitas hidup ODD, pengasuh dan keluarga mereka, serta mengurangi dampak demensia pada masyarakat dan negara.
William Buntoro berbagi pengalaman sebagai ODD. William terdiagnosis demensia tahap sedang pada tahun 2018. Selain harus mengkonsumsi obat secara rutin, dukungan keluarga dan komunitas juga penting sehingga hidup tetap optimistis.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman