NEW YORK (RIAUPOS.CO) - Kejadian menyedihkan dialami putri Bruce Willis, Tallulah Willis yang dicampakkan tunangannya bernama Dillon Buss, hanya gegara penyakit aktor Hollywood itu dipublikasikan yaitu demensia frontotemporal.
Tallulah Willis diputuskan tiga bulan setelah diagnosis demensia Bruce Willis menjadi perhatian publik. Padahal, dia dan Dillon bertunangan pada Mei 2021. Dilansir dari Asiaone, Jumat (2/6/2023), Tallullah mengungkapkan curhatannya dalam esai panjang yang dia tulis untuk Vogue tentang berjuang dengan masalah ayahnya serta gangguan makan yang membuat berat badannya turun.
Esai Tallullah itu bertajuk ‘Pacar saya, yang saat itu adalah tunangan saya, mencampakkan saya”. Tallullah menjelaskan harus dirawat karena sakitnya itu.
“Saya diberi diagnosis baru: Borderline Personality Disorder, penyakit yang merusak kemampuan mengatur emosi dan menemukan stabilitas dalam hubungan,” tulisnya.
Tallullah tak menyangka tunangannya bisa mencampakkan, karena dia mengingat bagaimana bahagianya saat sepakat merajut hubungan serius untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Dia mengungkapkan telah didiagnosis dengan ADHD serta gangguan kepribadian ambang, dan mengatakan gangguan makannya mencapai titik berbahaya ketika Dillon memutuskannya.
Untuk menyelamatkannya, keluarga mengirimnya ke fasilitas perawatan di Texas. Dia yakin sang ayah juga akan ikut campur menangani kesulitannya, seandainya dia tidak sakit demensia.
“Jika dia mengerti, (Bruce Willis) mungkin akan mengambil saya dan berkata, ‘Ini sudah berakhir sekarang,” ujarnya.
Sebelumnya, keluarga Bruce Willis mengumumkan, pria 67 tahun itu didiagnosa mengidap demensia frontotemporal. Kondisi ini menyebabkan aktor film Die Hard itu semakin memburuk yang menyebabkan mengalami kendala dalam mengingat sesuatu, berkomunikasi. Kemudian, situasi ini menyebabkan Bruce Willis harus pensiun dari dunia akting hingga benar-benar sehat.
Demensia frontotemporal atau FTD disebutkan sebagai jenis demensia yang memengaruhi lobus frontal dan temporal otak, yakni otak bagian depan dan samping sehingga menimbulkan gangguan pada kepribadian, perilaku, dan kemampuan berbahasa. Orang yang mengalami penyakit ini, bagian dari otak yang terkena akan mengalami penyusutan.
Karena menyerang bagian frontal yang mengatur kelakuan dan perubahan kepribadian serta temporal yang mengatur kemampuan berbahasa, penderitanya sering bertindak tidak normal dan sulit berkomunikasi.
Keluarga Bruce Willis juga menyerukan pemahaman dan kesadaran yang lebih besar tentang demensia frontotemporal. Dalam pernyataan itu keluarga menyebutkan bahwa Bruce ingin publik juga mengenal penyakit ini dan mewaspadainya. Bruce Willis yakin dan percaya menggunakan suaranya untuk membantu orang lain dengan meningkatkan kesadaran tentang demensia frontotemporal.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman
