JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wabah hepatitis misterius telah menulari ratusan anak di dunia. Penyakit ini disebut misterius karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Sayangnya akun media sosial memuat sejumlah klaim menuduh vaksin Covid-19 diduga menjadi pemicunya.
Dan beberapa dari akun ini bersama dengan situs web bernama The Exposé telah mengutip dua klaim yang mengaku sebagai bentuk penelitian. Penelitian itu mengklaim bahwa klaim itu berfungsi sebagai bukti.
Kasus hepatitis yang tidak dapat dijelaskan di antara anak-anak disebabkan oleh vektor adenovirus yang digunakan dalam beberapa vaksin Covid-19, termasuk suntikan Johnson & Johnson.
Tak Ada Kaitannya
Para ahli medis mengatakan tak ada kaitannya. Terutama karena adenovirus mati yang digunakan dalam vaksin J&J adalah jenis yang berbeda dari yang terkait dengan kasus hepatitis baru-baru ini. Otoritas kesehatan Inggris bulan ini telah mendokumentasikan lebih dari 100 kasus hepatitis yang tidak dapat dijelaskan, radang hati, di antara anak-anak, dan beberapa pengguna media sosial menyarankan kasus tersebut dapat dikaitkan dengan vaksin J&J.
Adenovirus adalah kelompok virus umum yang dapat menyebabkan gejala seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, dan masalah usus. Adenovirus terdeteksi pada 75 persen kasus hepatitis remaja baru-baru ini yang diuji, kata pejabat kesehatan Inggris.
Vaksin AstraZeneca dan Sputnik V juga menggunakan vektor virus. Pengguna media sosial menyoroti kaitan ini untuk mendorong klaim tak berdasar bahwa vektor adenovirus menyebabkan kasus misterius. Tetapi para ahli mengatakan itu tak ada kaitannya.
Beda Tipe Adenovirus
Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dr Paul Offit mengatakan kepada The Associated Press bahwa bukti saat ini menunjukkan kasus hepatitis ini dapat disebabkan oleh adenovirus tipe 41, yang berhubungan dengan infeksi usus. Adenovirus yang digunakan sebagai vektor dalam vaksin J&J adalah tipe 26.
Offit menambahkan, adenovirus yang digunakan sebagai vektor dalam vaksin tidak dapat memperbanyak diri di dalam tubuh dan menyebar.
Anak Tak Divaksin Tetap Tertular Hepatitis Misterius
Seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Oregon Health & Science University dr Mark Slifka, mengacu pada makalah bulan April oleh para peneliti dari departemen kesehatan masyarakat Skotlandia menjelaskan penyelidikan awal mereka terhadap kasus pertama penyakit hati mendadak di Skotlandia. Investigasi mencatat bahwa tidak ada anak yang divaksinasi terhadap Covid-19, begitu pula pasien lain di Inggris. "Tidak ada bukti untuk mendukung klaim yang menghubungkan kasus hepatitis terhadap vaksin Covid-19," katanya.(jpg)