‘’Jika Anda haus, minumlah air putih. Minuman berpemanis sebaiknya diminum dengan kadar yang sedang-sedang saja,’’ ungkapnya.
Kesimpulan itu diperoleh Franklin setelah membandingkan tikus yang diberi minum air berpemanis sukrosa selama sebulan dengan tikus lain yang hanya diberi air biasa. Minuman berpemanis sukrosa mengandung gula dengan konsentrasi yang hampir sama besarnya dengan soda.
Ternyata, tikus yang diberi minuman bergula menjadi hiperaktif dan dari pemeriksaan jaringan yang diambil dari salah satu bagian otaknya memperlihatkan adanya perubahan kadar pada hampir 300 jenis protein yang ‘bersemayam’ di dalam otak tikus tersebut.
Meski peneliti hanya melakukan riset pada tikus, namun mereka yakin jika hasil temuan ini memberikan bukti bahwa minuman bergula memang memiliki konsekuensi yang kentara terhadap kesehatan fisik manusia. (nhk)