Ririn menyebut dia beruntung kantor tempat dia bekerja menerapkan aturan ketat bebas asap rokok. Bagi perokok ada rumah khusus disiapkan agar tak mengganggu.
‘’Kalau di kantor memang ada aturan bebas asap rokok, dan di sediakan ruang khusus perokok,’’ imbuhnya.
Faktor pemicu lainnya adalah pola makanan yang tidak sehat. Seperti penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang itu tidak sehat, minyak bekas akan memunculkan penyakit dalam tubuh. Selain itu, kualitas minyak akan terus berubah seiring dengan pemakaiannya. Jika terlalu sering dipakai, maka minyak akan terus mengalami penurunan kualitas dan semakin berbahaya untuk tubuh. Dan ada beberapa penyakit yang bisa muncul akibat pemakaian minyak goreng yang berulang kali, di antaranya penyakit kolesterol dan kanker.
Salah seorang pedagang atau penjual goreng keliling di Pekanbaru, Anto mengatakan, dia tidak pernah menggunakan minyak goreng yang telah dipakai berulang-ulang kali. Selain untuk menjaga kualitas rasa agar tetap enak dan gurih, juga memikirkan dampak kesehatan bagi pembelinya. Oleh sebab itu, tidak pernah menggunakan minyak goreng bekas. Apalagi dipakai berulang-ulang kali.
“Coba lihat saja, minyak goreng yang saya gunakan masih terlihat jernih kan,” ujarnya, Sabtu (2/2).
Penyakit Paling Mematikan
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yulianti mengatakan, sebagai upaya pencegahan kanker terutama bagi para kaum wanita bisa dengan melakukan Iva tes di puskesmas terdekat. Iva tes bisa dilakukan untuk mengantisipasi kanker serviks. Dari beberapa kasus yang ditemukan kanker masih menjadi penyakit paling mematikan yang menjadi momok bagi masyarakat.
“Karena untuk pencegahan kanker bisa dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Bagi wanita dengan melakukan Iva tes, Pap Smer, dan USG,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dari hasil riset yang dilakukan pada tahun 2018 lalu, secara nasional memang terjadi peningkatan penderita kanker, tidak terkecuali di Riau. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah pasien yang mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad.
“Bisa kita dilihat dari pasien yang menunggu tindakan baik itu untuk di radiasi atau kemoterapi,” ujarnya.
Pada peringatan hari kanker tahun ini, Dinas Kesehatan Riau juga melakukan beberapa kegiatan bekerja sama dengan yayasan kanker yang ada.
Seperti membuat kegiatan seminar interaktif tentang kanker, nonton bareng bersama dengan anak-anak pengidap kanker di Mal SKA. Kemudian juga imunisasi kepada anak yang dipusatkan di Mal SKA Pekanbaru.
“Jadi banyak kegiatan yang bisa diikuti masyarakat pada peringatan hari kanker. Selain hari kanker sedunia pada 4 Februari, pada 15 Februari juga akan diperingati hari kanker anak. Untuk hari kanker anak akan dipusatkan di Mal SKA pada 16 dan 17 Februari,” jelasnya.(azr/ali/dof/sol)