PULUHAN PERSONEL TURUN DAN BANGUN POSKO

Di Meranti, Ritual Cheng Beng Dijaga Ketat

Kepulauan Meranti | Senin, 28 Maret 2022 - 10:14 WIB

Di Meranti, Ritual Cheng Beng Dijaga Ketat
Personel polisi saat memantau aktivitas Cheng BengĀ  di TPU Jalan Ibrahim, Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi, Ahad (27/3/2022). (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Cheng Beng ritual sembahyang kubur bagi warga Tionghoa di Kepulauan Meranti, dimulai, Ahad (27/3). Helat tahunan pascaperayaan Imlek tersebut kembali dijaga ketat, sebab berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

Puluhan personel Polres Kepulauan Meranti ikut disiagakan di TPU Jalan Ibrahim Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, sejak pagi. Langkah tersebut menyikapi perhatian serius Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH.


Kabag Ops Kompol Yudi Setiawan SH MH kepada Riau Pos mengatakan, jika perhatian itu untuk memastikan situasi di lokasi tetap kondusif."Hari ini kami sudah terjunkan atau kerahkan kekuatan personel sebanyak 45 orang di lokasi,"ungkap Yudi Setiawan.

Tidak hanya itu, Yudi Setiawan juga membeberkan jika Satgas Covid-19 setempat ikut menyediakan tim vaksinator dari Puskesmas Alah Air dan Polsek Tebing Tinggi.

"Sesuai instruksi pak Kapolres, pelaksanaan sembahyang kubur di tengah pandemi ini harus dengan protokol kesehatan ketat. Terutama saat memasuki area taman pemakaman," ujar­nya.

Di tempat terpisah, koordinator Yayasan Sosial Umat Beragama Budha (YSUBB) Meranti Tjuan An SH mengatakan kegiatan sembahyang kubur bagi warga Tionghoa akan berlangsung hingga 5 April 2022 mendatang.Tjuan mengatakan, kewajiban etnisnya menjalankan tradisi ini hanyalah untuk mengenang dan memuliakan orangtua atau leluhur yang sudah meninggal dunia. Secara tidak langsung mempererat tali silaturahim antar anggota keluarga.

Untuk persiapan seluruh masyarakat Tionghoa telah dilakukan sepekan sebelum ini, karena prosesi tradisi tersebut tidak hanya sekadar berdoa namun juga membersihkan dan mempercantik makam leluhurnya. "Cheng beng merupakan satu-satunya momentum untuk mengunjungi makam leluhur dan berdoa. Jadi seluruhnya harus dipercantik," ungkapnya.

Pada tradisi itu, biasanya anggota keluarga akan membersihkan makam sebelum waktu kunjungan. Para anak diwajibkan membersihkan sendiri makam leluhurnya. "Namun karena pergeseran zaman, saat ini sudah banyak keluarga yang menggunakan jasa pembersih kuburan leluhur dari warga sekitar,"katanya.

Dia juga mengucapkan terimakasih besar ia sampaikan juga kepada aparat keamanan. Terlebih kepada jajaran Polres Kepulauan Meranti. "Kami dari YSUBB mengucapkan terima kasih kepada pihak Aparat selain melakukan pengamanan, juga mendirikan posko vaksin di lokasi,"jelasnya.(esi)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook