FOTO BERSAMA: Sejumlah guru dan murid SLB Sekar Meranti, Desa Anak Setatah Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti foto bersama di depan sekolah.
Berjuang Dua Beradik
Akhirnya Riau Pos bertandang ke sekolah tersebut. Saat sampai di sekolah terdengar riuh. Dapat dipastikan suara itu berasal dari dalam SLB, yang berdiri di jalan utama desa setempat. Benar. SLB Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat pesisir Selat Malaka sangat perlu perhatian.
Memang kondisi bangunan tidak tegak lurus dan reyot. Dari luar, lantai dasar tampak miring selisih beberapa inci mendekati tanah. Saat memasuki ruang belajar, setiap injakan langkah kaki menimbulkan bunyi, sebab gesekan antara papan satu dangan yang lain. Beberapa bagian dari lantai juga ada yang mengelembung dan ada yang juga cekung.
Pantauan Riau Pos didampingi Rudi Hartono, sekilas tidak ada yang istimewa dari sosok pria berusia 51 tahun tersebut. Namun siapa sangka, sosok Rudi Hartono petani karet yang sederhana ini merupakan pendiri SLB Sekar Meranti.
Meski berpenghasilan pas-pasan, kebijakan menggratiskan seluruh biaya pendidikan bagi seluruh murid di sekolah yang diinisiasinya patut diacungi jempol. Tidak hanya gratis belajar, murid-murid disabilitas itu kerap dimanjakan dengan pelayanan antarpulang yang dilakukan oleh guru sekolah tersebut.
Pihak sekolah sebelumnya memang pernah mendapat bantuan satu unit mobil untuk antar jemput siswa. Namun mobil itu tersadai, karena pihaknya tidak mampu membeli bahan bakar dan perawatannya.
"Kalau dulu antar jemput pakai gerobak. Setiap murid dijemput dan diantar ke rumah. Kalau sekarang hanya diantar pulang saja, dan guru-guru di sini yang antar. Mobil ada, tapi kami tak mampu membeli bahan bakar," ungkapnya.