Salah seorang tokoh Tionghoa setempat, Cuan An kepada Riau Pos bercerita paling sedikit turis yang berkunjung sebanyak 4.000 ribu orang, terus mereka berada di Selatpanjang selama tujuh hari. ‘’Kita hitung kecil saja per orang makan Rp100 ribu dalam sehari, kalikan empat ribu orang terus dikalikan selama sepekan mereka berada di Selatpanjang. Apa nggak miliaran uang yang beredar? Ini baru kita hitungan kasar saja,’’ beber Cuan An.
Perayaan Imlek ini akan mendongkrak pendapatan masyarakat kecil, terutama pekerja becak yang seharinya bisa dapat penghasilan tambahan sebesar Rp200 ribu, pemilik penginapan dan lainnya. ‘’Hotel, rumah makan, juga kecipratan pendapatan dengan perayaan Imlek ini,’’ ujar Cuan An. Selain menguntungkan warga lokal, dampak lain adalah sumbangsihnya terhadap peningkatan devisa dan produk domestik bruto.(*2/wir/jpg)