400 Ha Masuk Lokus Program Sagunesia Pekan Ini Mentan ke Kepulauan Meranti

Kepulauan Meranti | Selasa, 20 September 2022 - 09:15 WIB

400 Ha Masuk Lokus Program Sagunesia Pekan Ini Mentan ke Kepulauan Meranti
Buruh tebang pohon sagu di Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti sedang mengholek (melansir) tual sagu yang mereka tebang menuju sungai terdekat untuk didistribusikan ke kilang pengolahan. Foto diambil belum lama ini. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pe­merintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melakukan rangkaian persiapan penyambutan kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI Dr H Syahrul Yasin Limpo MH akhir pekan depan.  

Pj Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ifwandi SP kepada Riau Pos mengatakan, kunjungan itu menindaklanjuti Program Sa­gunesia atau Sagu untuk Indonesia oleh Kementerian Pertanian. 


"Agenda kunjungan lanjutan rencana Program Sagunesia. Karena sejauh ini Kabupaten Kepulauan Meranti sudah ditetapkan sebagai salah satu daerah yang menjadi lokus program tersebut," ujarnya, Senin (19/9).

Walaupun demikian, dia belum bisa memberikan gambaran pasti jadwal kunjungan.Namun informasi yang ia terima kunjungan ini akan berlangsung pada akhir pekan.

"Masih tentatif. Tapi gambaran dari pihak terkait antara Kamis, Jumat hingga Sabtu mendatang. Tapi nanti kita pastikan lagi. Sebelum itu tentu kami harus lakukan rangkaian persiapan penyambutan  dan rencana itu sudah disampaikan kepada pak bupati," ungkapnya.

Selain itu, besar kemungkinan dalam kunjungan itu nantinya juga melibatkan para Dirjen yang berada di bawahnya. Salah seorang di antaranya seperti Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alamsyah STP MT. 

Ifwandi menjelaskan, dari 1.000 hektare (Ha) yang diusulkan, 400 Ha di antaranya telah disetujui  Kementerian Petanian dan masuk sebagai lokus Program Sagunesia. Artinya 40 pesen dari total usulan menjadi target awal, dan akan terus bertambah secara bertahap. 

"400 Ha yang disetujui itu terpusat di Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti," ujarnya. 

Beruntung Kementerian tidak hanya memantau terhadap potensi sektor hulu. Tetapi juga memantau potensi hilir. Bahkan itu yang akan menjadi target Pemkab Kabupaten Kepulauan Meranti ke depannya. 

Ia mengaku optimistis masuk dalam target utama pemerintah pusat. Pasalnya pertimbangan tetap mengacu pada nilai afisiensi dan efektivitas pengembangan. Salah satu pertimbangan yang dimaksud adalah belanja penataan. 

"Belanja penataan di Meranti cukup mudah sehingga lebih efisien dan lebih efektif dari daerah lain di Indonesia. Alasannya pengembangan potensi hulu yang sudah tertata sebagai wilayah perkebunan. Tidak hutan seperti di Papua. Kalau hutan tentunya butuh penataan ekstra," ujarnya. 

Selain itu letak geografis yang berada di wilayah perdagangan dunia yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Karena dalam program itu menurutnya tidak hanya fokus terhadap hulu, namun hilirisasi potensi. Seperti market produk turunan. 

Untuk itu, ia memohon doa dan dukungan dari sekuruh pihak terkait. Sehingga 2023 mendatang Kepulauan Meranti menjadi satu-satunya satu daerah yang dipercayakan oleh pusat untuk role model potensi sagu nasional.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook