RE Meranti Menyisakan Dua Persen

Kepulauan Meranti | Jumat, 13 Januari 2023 - 09:49 WIB

RE Meranti Menyisakan Dua Persen
Pandu, salah seorang warga Selatpanjang Timur Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti sedang mengoperasikan gadget ketika PLN melakukan pemadaman listrik, belum lama ini. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - PT PLN (Persero) ULP Selatpanjang menyebut, rasio elektrifikasi (RE) di Kabupaten Kepulauan Meranti sudah melampaui 98 persen. Capaian tersebut terus beranjak seiring dengan tahapan dan progres kegiatan perluasan jaringan listrik yang masuk hingga ke pelosok desa. 

Demikian disampaikan Manager PLN ULP Selatpanjang Richard Tambunan kepada Riau Pos, Kamis (12/1).


Padahal data yang dilansir pada 2019 lalu RE  daerah setempat tidak lebih dari 80 persen saja dengan rincian pembangkit tersebar di dua PLTD. Seperti di Selatpanjang dan Desa Gogok dengan kapasitas 11,4 megawatt dan beban puncak mencapai 10,3 megawatt.

''Data terakhir, cakupan jaringan penerangan listrik atau RE di Meranti tidak kurang dari 98 persen dengan total pelanggan sekira 57.178 sambungan. Jumlah tersebut mencakup pelanggan Kwh prabayar dan pascabayar,'' ungkapnya.

Dari jumlah tersebut, masih terdapat dua persen wilayah permukiman Kepulauan Meranti yang belum dialiri jaringan listrik. Persis lokasi yang masih gelap tersebut tersebar di beberapa dusun di Desa Kepau Baru, Kecamatan Tebingtinggi Timur. 

Untuk usulan perluasan jaringan hingga ke Desa Kepau Baru sudah dilakukan beberapa tahun belakangan. Usulan tidak hanya dari PLN ULP Selatpanjang. Langkah sama juga telah dilakukan oleh Pemkab Kepulauan Meranti. 

''Kita sudah usulkan tahun lalu. Selain itu dari pemkab juga sudah mengusulkan,'' ujarnya.

Namun untuk kepastian pembanguan perluasan, pihaknya masih menunggu instruksi dari PLN Area dan Wilayah Riau. Artinya kata Richard mereka telah berupaya maksimal, namun pembangunan mampu diakomodir oleh PLN pusat di Kepulauan Meranti berjalan secara bertahap. 

''Dari beberapa tahun sebelum ini, peningkatan RE cukup signifikan karena dipicu perluasan jaringan sebelumnya. Namun kegiatan tidak spontan rampung, karena pembangunan dilakukan secara bertahap,'' ujarnya.(wir)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook