Akses Meranti-Malaysia Kembali Dibuka

Kepulauan Meranti | Rabu, 20 April 2022 - 10:48 WIB

Akses Meranti-Malaysia Kembali Dibuka
Puluhan pekerja luar negeri yang sempat didata oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti awal pandemi Covid-19 di Pelabuhan Tanjung Harapan Tebingtinggi, beberapa waktu lalu. (DOK RIAUPOS.CO)

KEPULAUANMERANTI (RIAUPOS.CO) - SELAIN mendorong menumbuh kembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yakin menjadi pekerja di luar negeri cukup berperan aktif dalam membangun negeri.

Keyakinan itu dibeberkan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Bambang Suprianto SE MM, Selasa (19/4) siang. Menurutnya, keberadaan mereka tidak hanya mengatasi keterbatasan perekonomian keluarga karena minimnya peluang kerja di dalam negeri, tetapi juga bisa mengatasi pengangguran dan kemiskinan.


Kondisi itu dapat terpantau sebelum pandemi Covid-19 melanda Kabupaten Kepulauan Meranti. Setidaknya dari laporan yang ia terima tidak kurang dari 20 ribu pekerja luar negeri asal Kepulauan Meranti sempat bergantung hidup dari profesi tersebut.

"Setidaknya dalam pendataan satgas itu ada sekitar 20 ribu pekerja luar negeri asal Meranti yang tak henti pulang kembali ke Kepulauan Meranti. Artinya gambaran kasar kita ya cukup menjanjikan ketimbang dalam negeri,"ujarnya.

Kalkulasinya, setiap warga yang berangkat bekerja di luar negeri, maka satu angka pengangguran teratasi. "Belum lagi dari remitansi ke keluarga, mereka dapat menggerakkan roda perekonomian keluarga mereka sendiri,"ujarnya.

Konsep atas kepentingan pihak yang bekerja di luar negeri dapat berhasil dan saat kembali ke tanah air untuk mengelola penghasilannya. "Apalagi jika pintu akses internasional itu dapat dibuka kembali. Karena sebelumnya akses Meranti tujuan Kukup Malaysia tersedia dengan keberadaan kapal angkutan laut. Tapi sekarang tutup sejalan pandemi. Mudah-mudahan itu buka kembali atas kerja sama kita dan pihak-pihak terkait,"ujarnya.

Lagi, KSOP Siap Buka Akses Tujuan Malaysia Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Selatpanjang mengaku bersedia membuka kembali pintu untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) tujuan negara tetangga Malaysia. Begitu juga sebaliknya.

Langkah tersebut menyikapi terbitnya aturan perjalanan luar negeri terbaru oleh pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pusat.

Seperti yang diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor 17 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Covid-19 yang berlaku 5 April 2022 lalu. Demikian disampaikan oleh Kepala KSOP Kelas IV Selatpanjang Capt Leonard Natal Siahaan, Senin (18/4) siang.

Menurutnya trayek Selatpanjang tujuan Kukup, Batu Pahat, Malaysia bisa saja ia usulkan untuk kembali dibuka. Namun usulan tersebut harus didasari oleh keinginan penyedia angkutan atau armada laut.

"Bisa saja kita usulkan buka kembali jalur PPLN tersebut. Tapi sampai saat ini belum ada surat dari armada yang masuk ke kami untuk ditindaklanjuti,"ungkapnya.

Leonard menduga usulan kesiapan dari armada belum diterima kemungkinan besar dipucu oleh kepastian jumlah penumpang untuk menjamin keuntungan dan beban operasional armada.

"Mungkin belum ada gambaran jumlah penumpang. Kalau buka, tapi sedikit penumpang tentunya mereka akan menerima apalagi beban biaya operasional,"ujarnya.

Ia menilai seluruh fasilitas operasional trayek internasional di Pelabuhan Tanjung Harapan sedia operasi. Bahkan kata dia, belum lama ini Pelindo sempat mengaku akan mempercepat revitalisasi seluruh fasilitas sandar armada PPLN jika memang pintu itu dibuka kembali.

"Dari sisi dermaga hingga terminal tidak ada masalah. Malah Pelindo sampaikan jika memang pintu internasional dibuka, mereka akan mempercepat proses revitalisasi dermaga di sisi kiri itu. Artinyakan tidak ada masalah,"beber Leonard.

Gambaran Peningkatan Pelaku Perjalanan Luar Negeri dari Imigrasi Intensitas layanan urusan paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Selatpanjang kembali meningkat, pascaturun 90 persen dari situasi normal sebelum pandemi Covid-19.  Kondisi tersebut dibeberkan oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Selatpanjang Maryana, Senin (18/4) siang.

"Udah mulai meningkat sejak tiga bulan terakhir jika dibandingkan tiga bulan awal tahun 2021 silam,"bebernya.

Jika dikalkulasi sepanjang 2021 silam, Maryana mengungkapkan, hanya terdapat 963 orang yang mengajukan permohonan pembuatan paspor dan pergantian buku. Sementara untuk tiga bulan terakhir sejak Januari 2022 sudah terdapat 466 orang yang mengajukan permohonan yang sama.

"Paling tidak dalam tiga bulan terakhir sudah mencapai setengah dari jumlah setahun penuh 2021 silam,"ujarnya.

Walaupun demikian, ia tidak menyangkal jika sebelum pandemi pergerakan usulan tidak kurang dari 700 pemohon mereka terima setiap bulannya. Namun jumlah tersebut anjlok drastis sejak pintu untuk PPLN ditutup karena pandemi Covid-19.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook