JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden harus menutup akses penjualan chip ke Negara Cina dalam waktu dekat.
Aturannya akan menyebarkannya chip produksi dari perusahaan Amerika Serikat, dikutip dari reuters akan dilaksanakan beberapa hari kedepan sejak ucapanya pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Chip dari negeri paman sam yang dijual di Cina menurut undang-undang undang-undang Amerika Serikat itu termasuk ilegal.
Penyebaran chip ke negeri Tirai Bambu itu terjadi karena anak perusahaan milik Negara Cina yang ada di luar negeri, saat ini masih bebas impor chip dari Amerika Serikat.
Teknologi chip yang sudah dibeli oleh perusahaan Cina yang ada di luar negeri itu, kemudian dimasukkan ke Cina secara ilegal.
"Orang-orang Cina dapat sepenuhnya mengakses chip yang sama secara legal dari manapun di dunia. Tidak ada aturan tentang bagaimana chip tersebut dapat diakses," kata Peneliti Timothy Fist.
Pusat pembelian chip di Cina, dikutip dari reuters terletak di Huaqiangbei, Kota Shenzhen, Cina selatan.
"Kami sebenarnya tidak tahu seberapa besar masalah ini," kata Hanna Dohmen, Analis Riset di Pusat Keamanan dan Teknologi Berkembang (CSET) Universitas Georgetown.
Menurut Direktur Pusat Studi Strategis dan Internasional Greg Allen menyebut kebutuhan chip Cina salah satu tujuan untuk membangun pusat data di luar negeri.
"Tentu saja, perusahaan-perusahaan Cina membeli chip untuk digunakan di pusat data di luar negeri," ucap Greg Allen dikutip dari Reuters.
Saat dikonfirmasi, dikutip dari Reuters terkait penyebaran chip Amerika Serikat di Cina, Departemen Perdagangan, dan Kedutaan Besar Cina menolak untuk berkomentar mengenai hal itu.
Bahkan pihak Cina menyebut Amerika Serikat melakukan kejahatan perdagangan dengan melakukan penelitian dengan tidak wajar.
"Menghentikan yang tidak masuk akal terhadap perusahaan Cina," ucap Departemen Perdagangan Cina dikutip dari Reuters.
Meskipun undang-undang Amerika dengan jelas menyebutkan beredarnya produk chip buatan Amerika Serikat tersebar di Cina, namun pemerintah Amerika Serikat sulit untuk mencegahnya.
Rencana penutupan pembelian akses chip Amerika ke Cina salah satu tujuan agar Militer Cina tidak dapat membuat kendaraan perang tanpa awak.
Dalam temuan badan intelijen Amerika, dikutip dari reuters, chip yang dibeli oleh pihak Cina dari Amerika Serikat pada tahun 2020 hingga 2022 berjumlah 97 buah.
Puluhan chip itu dibeli oleh tender militer Cina, semua dirancang oleh perusahaan yang berada di Amerika Serikat seperti Nvidia, Xilinx, Intel, dan Microsemi.
Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah Amerika Serikat agar chips yang dibuat di negaranya tidak bocor ke Cina dengan mengurangi pengiriman ke luar Cina.
Perusahaan yang diberi peringatan oleh pemerintah Amerika Serikat itu, Nvidia dan AMD yang disampaikan pada bulan Agustus 2023.
Pelarangan pengiriman menuju wilayah yang memiliki hubungan dengan Cina, dikutip dari Reuters salah satu berbagai Negara di Timur Tengah.
Rencana dekat dari pemerintah Amerika Serikat, pembelian chip akan dilaksanakan kepada semua Negara yang mengimpor teknologi prosesor itu dari negaranya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi