Bertemu Joe Biden di Filoli Estate, Xi Jinping Minta AS Tidak Usik Masalah Taiwan

Internasional | Jumat, 17 November 2023 - 02:00 WIB

Bertemu Joe Biden di Filoli Estate, Xi Jinping Minta AS Tidak Usik Masalah Taiwan
Presiden Xi Jinping bertemu Presiden AS Joe Biden di Filoli Estate di San Francisco, AS. (INSTAGRAM @XIJINPINGOFFICIALCN)

SAN FRANCISCO (RIAUPOS.CO) - Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan puncak di Filoli Estate, San Francisco. Dilansir dari mfa.gov.cn pada Kamis (16/11), pertemuan tersebut berlangsung pada Kamis (16/11).

Mereka melakukan pertukaran pandangan mendalam mengenai isu-isu strategis yang penting bagi hubungan Cina-AS dan perdamaian dunia. Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa Cina dan AS memiliki dua pilihan di era transformasi global. Pilihan tersebut antara lain adalah meningkatkan kerja sama global atau memilih konfrontasi dan persaingan zero-sum.


Dia menekankan pentingnya menghormati, hidup berdampingan damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan. Presiden Xi Jinping menguraikan ciri-ciri modernisasi Cina, menekankan bahwa Tiongkok tidak akan mengambil jalan penjajahan atau hegemoni.

Cina tidak akan mengekspor ideologinya, dan hubungan Cina-AS harus dibangun dalam semangat saling menghormati. Dia menyoroti pentingnya lima pilar hubungan Cina-AS, termasuk mengembangkan persepsi yang benar, mengelola perbedaan dengan efektif. Selanjutnya juga diperlukan memajukan kerja sama yang saling menguntungkan, memikul tanggung jawab sebagai negara besar, dan mendorong pertukaran antar masyarakat.

Presiden Xi Jinping menyoroti posisi Amerika mengenai masalah Taiwan. Dia menekankan sensitivitasnya dan menyerukan AS untuk menghormati komitmen tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Cina mengkritik tindakan AS terkait pengendalian ekspor dan sanksi, menyatakan bahwa pembangunan Tiongkok tidak akan terhenti oleh kekuatan eksternal. Presiden Joe Biden menyambut Presiden Xi Jinping dengan hangat, mencatat hubungan AS-Cina sebagai yang paling penting di dunia.

Dia menegaskan komitmen untuk mencegah Perang Dingin baru, tidak merubah sistem Cina, tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, dan tidak berkonflik dengan Cina. Biden menekankan saling ketergantungan ekonomi dan kerja sama dalam bidang penting seperti perubahan iklim, pemberantasan narkotika, dan kecerdasan buatan.

Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat dialog dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk AI dan pemberantasan narkotika. Mereka menyoroti pentingnya mengatasi krisis iklim dan berkomitmen untuk meningkatkan penerbangan terjadwal dan pertukaran antar masyarakat. Setelah pertemuan, Presiden Biden mengadakan jamuan makan siang untuk menghormati Presiden Xi Jinping.

Pasalnya, Amerika melakukan persiapan intensif menjelang kunjungan Xi Jinping ke San Francisco, mengubah nada retorika menjadi lebih positif. Propaganda Cina menekankan hubungan yang positif antara rakyat Cina dan Amerika, mencoba meredakan ketegangan dan memotivasi investasi asing.

Meskipun ada tanggapan positif, beberapa pengguna media sosial dan akademisi Tiongkok tetap hati-hati dan pesimis mengenai prospek perdamaian. Secara keseluruhan, pertemuan tersebut diharapkan menjadi langkah positif menuju stabilitas hubungan Cina-AS.Meski demikian, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk mencapai kerja sama yang efektif dan berkelanjutan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook