SIMRS Dicabut, Pasien RSUD Kepulauan Meranti Menumpuk

Kepulauan Meranti | Selasa, 16 Mei 2023 - 12:43 WIB

SIMRS Dicabut, Pasien RSUD Kepulauan Meranti Menumpuk
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Kepulauan Meranti Drs Irmansyah MSi mengunjungi dan memantau situasi pelayanan di RSUD Meranti. Foto diambil belum lama ini. (ISTIMEWA)

SELATPANJANG (RIAUPOSCO) - Terjadi penumpukan pasien di RSUD Kepulauan Meranti. Ini terjadi sejak manajemen mencabut kerja sama penyedia Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

Pelayanan nonaplikasi atau manual terpaksa dilakukan, mulai dari proses pendaftaran, pasien menuju ke seluruh poli, hingga pelayanan pasien ke apotek dan seluruh manajemen lainnya. 


Situasi itu dibenarkan  Kepala Seksi Penunjang Nonmedis RSUD, Ramadhani Azri SST.

Dikatakannya, situasi ini berlangsung sejak mereka memutuskan kerja sama dengan mitra penyedia SIMRS, sehingga rekam medis RSUD Meranti terpaksa dilakukan secara manual sampai dengan aplikasi yang baru rampung. 

Saat ini kata Ramadhani, pihak RSUD akan kembali menggunakan SIMRS Khanza yang dulunya sempat mereka gunakan dan putus hubungan setelah mendapatkan mitra baru.

“Kita sedang mempersiapkan sesuatu untuk kembali menggunakan SIMRS Khanza dan saat sedang butuh migrasi data,” ujarnya, Senin (15/5).

Jadi Perhatian Pj Bupati
Menanggapi keluhan  masyarakat terkait lambatnya pelayanan pasien, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Kepulauan Meranti Drs Irmansyah MSi sempat turun ke lokasi. Kunjungan itu juga disambut  Direktur RSUD Meranti, dr Prima. 

Saat itu, dia membenarkan ada keluhan dari masyarakat terkait pelayanan yang lambat. Hal tersebut, katanya, dikarenakan perbaikan aplikasi sistem pelayanan di RSUD yang membutuhkan waktu satu sampai dua hari sehingga sistem tersebut bisa difungsikan kembali.

“Saat ini kita melakukan pelayanan secara manual dan membutuhkan banyak tenaga dan waktu yang cukup lama,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan alasan pihaknya mengganti aplikasi SIMRS dari yang gratis (Khanza) menjadi berbayar. Menurutnya, penggantian itu sebagai cara untuk mempermudah sistem pelayanan di RSUD Kepulauan Meranti.  

“Kalau sistem yang gratis itu, kita harus melakukan pengembangan dan membutuhkan banyak biaya untuk tenaga IT, programmer dan tenaga pendamping,” jelasnya.

Menyikapi hal tersebut, Asisten I Irmansyah mengatakan, pihak RSUD  harus menginformasikan dan menyosialisasikan terkait perubahan tersebut kepada masyarakat. Seperti membuat poster dan pengumuman hingga bisa diakses oleh masyarakat.

“Plt Bupati sangat prihatin dengan apa yang terjadi, terutama terhadap pelayanan kesehatan. Untuk itu beliau berpesan agar pelayanan di RSUD secepatnya kembali pulih,” ujarnya.

Terhadap kendala aplikasi sistem pelayanan yang sedang dalam perbaikan, Irmansyah meminta pihak RSUD tetap memaksimalkan pelayanan meskipun secara manual.

“Walaupun perbaikan ini memakan waktu 1 sampai 2 hari ke depan, solusinya pelayanan secara manual harus tetap dilakukan dengan semaksimal mungkin,” tegas dia.(gem)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook