SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Persoalan sampah masih menjadi sorotan utama pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti yang membuat pusing masyarakat dan pejabat setempat.
Jajaran Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Rakyat, dan Lingkungan Hidup (Perkimtan-LH) tampaknya tidak hanya mengupayakan pengurangan sampah, namun juga dipusingkan tingkah maling yang mencuri tong sampah.
Kondisi tersebut disampaikan Kepala Dinas PerkimtanLH Kepulauan Meranti Saiful Bahri kepada Riau Pos, Rabu (14/6).
Menurutnya, upaya mereka menghindari tumpukan sampah dengan menyediakan tong sampah masih terkendala tangan-tangan iseng dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Tong sampah yang ditempatkan di pinggir jalan tersebut banyak yang dicuri, sehingga upaya untuk membersihkan kota dari sampah yang berserakan menjadi kurang efektif.
“Sudah banyak tong sampah dengan berbagai bentuk, mungkin sudah puluhan jenis kita letakkan di pinggir jalan, namun sering hilang entah kemana. Sepertinya ada yang spesialis pencuri tong sampah,” ujar Saiful kesal.
Dikatakannya lagi, sampah berserakan bukan pada tempatnya itu di antaranya sampah sisa bungkus plastik, sisa makanan dan minuman membusuk mengeluarkan aroma tidak sedap, tajam menusuk hidung.
Pihaknya sudah beberapa kali membuat tong sampah dengan berbagai bentuk, baik yang didanai dengan APBD, maupun CSR dari pihak perusahaan, namun tong sampah sering saja hilang dari tempatnya.
Menyikapi itu, Saiful dan jajaran terpaksa menyulap keranjang-keranjang bekas yang dimodifikasi menjadi tong sampah.
Untuk wilayah Selatpanjang, sebanyak 24 ton sampah diproduksi setiap harinya. Tim bekerja pagi, siang dan malam mengangkut seluruh sampah ke TPS di Desa Gogok.(wir)