SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Berkaca pada tahun lalu, Satuan Tugas (Satgas) Kepulauan Meranti tengah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
Untuk itu, upaya vaksinasi perlu digenjot guna mencapai herd immunity atau kekebalan secara komunal. Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SIK MH, kepada Riaupos.co di Ruang Kerjanya, Jumas (9/12/21) pagi.
"Perbaikan signifikan terus terjadi, serta upaya kita dalam mengakselerasi vaksinasi menuju herd immunity. Karena memang harus waspada guna mengantisipasi gelombang sebaran jelang nataru ini," ungkap Andi yang juga sebagai kapolres setempat itu.
Perbaikan tersebut dilakukan, mengingat masih rendahnya realisasi vaksinasi daerah setempat ketimbang beberapa kabupaten dan kota di Riau. "Masih kecil kita dari beberapa daerah lain di Riau. Makanya harus kita kejar itu," ungkapnya.
Pasalnya dari data yang ia beber, capaian vaksinasi tahap pertama di wilayah hukumnya masih sebatas 47,1 persen. Sehingga untuk mencapai herd immunity genap 70 persen, target mereka masih kurang 37 ribu lebih sasaran yang harus segera divaksin.
Andi mengaku tak khawatir mengingat stok vaksin masih tersedia sekitar 25 ribu dosis. Walaupun jumlah stok belum mencukupi target untuk 37 ribu sasaran, ia optimis sebelum nataru rampung.
"Memang masih kurang sekitar 11 ribu. Namun itu tidak jadi kendala. Stok yang ada terus kita gesa. Sehingga sisa 25 ribu dosis itu bisa rampung segera dan bisa diajukan kembali. Karena permohonan persediaan tidak begitu sulit," ujarnya.
Untuk 25 ribu dosis vaksin yang tersedia ditargetkan rampung sepanjang dua pekan kedepan. Dimana jumlah itu tersebar di 11 gerai vaksinasi seluruh kecamatan di Kepulauan Meranti.
"Setiap gerai kita desak untuk dapat menghabiskan 228 dosis dalam sehari. Jika tidak selesai, kita minta mereka lembur hingga larut malam," bebernya.
Tidak ada petugas yang libur. Bahkan Sabtu, Minggu, hingga malam hari Ia beserta jajaran ikut lembur turun mengecek pelaksanaannya. Begitu juga pengetatan prokes.
"Terlebih proses diantisipasi pada jalur masuk dan keluar pintu domestik. Untuk itu kita berharap semua ikut sama bekerja. Termasuk instansi vertikal untuk terus memperketat pintu yang dimaksud. Kita tidak mau habis nataru ada muncul kasus baru. Makin susah kita kerjanya," ujarnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Erwan Sani