SELAT PANJANG (RIAUPOS.CO) - SAGU Kepulauan Meranti mulai disorot dunia. Jika sebelumnya pengusaha asal Malaysia, Thailand dan Vietnam, kini giliran negara Australia melirik potensi tersebut.
Perwakilan PT Springfields melakukan penjajakan sagu sebagai campuran bahan baku plastik ramah lingkungan. Perusahaan go green itu juga melibatkan peneliti dari Universitas Wangeningen Belanda dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Direktur Utama PT Springfields Simon Peter Field menjelaskan, pihaknya sedang melakukan penelitian untuk pengelolaan tepung/pati sagu lanjutan menjadi bahan baku plastik ramah lingkungan.
"Saat ini dunia sedang mencari alternatif bahan baku plastik yang ramah lingkungan dan mudah terurai," katanya ketika mengunjungi Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H Muhammad Adil, Sabtu (5/11) malam.
Oleh karena itu, kata Simon, pati sagu dan tapioka menjadi salah bahan baku yang dilirik. Dengan bahan baku tersebut plastik akan dapat terurai dalam waktu tiga bulan.
"Kami melibatkan Universitas Wangeningen untuk penelitian. Kita pelajari untuk nanti dilanjutkan dengan investasi," ungkap Simon.
Lebih jauh dijelaskannya, Springfield sudah melakukan uji coba pembuatan plastik dengan pati ubi dan sagu dari Papua. Dia juga menunjukkan langsung hasil dari uji coba tersebut kepada Bupati Adil.
"Kita butuh sagu yang segar dan sehat. Kita lihat nanti bagaimana hasil penelitian dari pati sagu Meranti ini," jelasnya.
Simon juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Bupati Kepulauan Meranti dan juga Dinas Perdagangan Perindustrian yang telah mendampingi pihaknya melihat langsung potensi sagu Meranti. Di antaranya mengunjungi langsung Sentra IKM Sagu dan perkebunan sagu masyarakat di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
"Nanti dalam waktu dekat saya akan kembali. Termasuk melihat tanaman kopi liberika di Meranti," ungkap Simon.
Bupati Kepulauan Meranti H Muhammad Adil menyambut baik dan berharap penelitian itu membuahkan hasil dengan masuknya investasi ke Meranti. Dirinya menjamin pemerintah kabupaten siap membantu dan mempermudah segala pengurusan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
"Kami di Meranti siap membantu dan memenuhi kebutuhan perusahaan. Baik itu lahan maupun bahan baku pati sagu yang berkualitas," sebutnya.
Dia menjelaskan, Kepulauan Meranti mampu memproduksi pati sagu sebanyak 280 ribu ton per tahun dengan kualitas terbaik di Indonesia. Bupati berharap rencana investasi dari Springfields itu bisa berdampak bagi perekenomian masyarakat Meranti.
"Kita sangat welcome dengan masuknya para investor. Kita mau masyarakat Meranti bisa sejahtera," ujarnya.(hen)