STOK MASIH AMAN

Pasokan Premium di Meranti Mulai Dibatasi

Kepulauan Meranti | Jumat, 05 Maret 2021 - 14:08 WIB

Pasokan Premium di Meranti Mulai Dibatasi
Antrean premium SPBU Imam Bonjol Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti. (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Sejumlah agen yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan Meranti mulai melakukan pembatasan penjualan bahan bakar minyak jenis premium. Mereka berangsur mengenalkan pertalite.

Kondisi itu dampak pengurangan distribusi yang disalurkan oleh Pertamina kepada mereka sejak Februari 2021. Walaupun demikian, pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat memastikan jika sejauh ini pasokan premium di Kepulauan Meranti masih aman. Karena empat agen yang tersebar di pusat kota itu masih memiliki stok premium.


"Iya ada pembatasan pendistribusian premium. Tapi stok masih aman. Sekarang ada 233 kilo liter. Pekan depan masuk lagi 200 KL," ungkap Kabid Perdagangan Disperindagkop-UKM, Ade Suhartian SH MM, kepada Riaupos.co, Jumat (5/3/21) siang.

Menurutnya, pembatasan pendistribusian premium adalah program Pertamina; Langit Biru. Mereka mengenalkan pertalite sebagai pengganti premium kepada konsumen.

Terhadap program tersebut juga telah dilaksanakan oleh sejumlah agen BBM di Kepulauan Meranti. "Setiap hari telah terdapat agen membatasi target penjualan premium. Lewat dari target tersebut, mereka hanya melayani pertalite," ungkapnya.

Secara resmi, belum ada informasi pembatasan premium di Kepulauan Meranti. Namun sejak Februari 2021 lalu, kebijakan pengurangan pendistribusian telah dirasakan sejumlah agen.

"Contohnya, seperti agen PT Bumi Meranti Sejahtera yang biasanya rutin pasokan premium 160 KL setiap pendistribusian. Terakhir hanya disetujui 96 KL saja.

Kondisi yang sama juga terjadi kepada Agen CV Tujuh Saudara. Pekan kemarin hanya bisa masuk 64 KL. Biasanya rutin 80 KL," ungkapnya.

Karena pasokan pendistribusian diakomodir secara berkelanjutan, makanya menurut dia tidak terjadi kelangkaan. Terlebih kebutuhan premium banyak yang mulai beralih ke pertalite. "Yang pasti sejauh ini masih aman karena stok terus tersedia," bebernya.

Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook