Diserang DBD, Seorang Balita di Meranti Meninggal

Kepulauan Meranti | Senin, 04 November 2019 - 10:55 WIB

MERANTI (RIAUPOS.CO) -- Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) 2019 di Kepulauan Meranti meningkat tajam. Parahnya, seorang di antara penderita dinyatakan meninggal dunia. 

Hal itu dibenarkan Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Diskes Kepulauan Meranti Muhammad Fahri SKM   kepada Riau Pos, Ahad (3/11) melalui panggilan telpone genggam. 


Korban Nabil Halimah. Almarhumah  meninggal dunia di RSUD Kepulauan Meranti, 1 November  kemarin.  "Benar. Sejauh ini satu korban meninggal dunia. Daya tahan tubuh tidak kuat sehingga meninggal dunia," ungkapnya.  

Fahri tidak membantah jumlah penderita DBD di Kepulauan Meranti meningkat dari tahun sebelumnya. Hingga 3 November 2019 ini, terdapat 111 kasus DBD yang tersebar di beberapa kecamatan. 

Padahal sepanjang 2018 lalu kasus DBD di daerah itu sempat menurun drastis dengan jumlah 24 kasus. Dan sepanjang 2017 lalu hanya terdapat 58 kasus saja. 

Perbandingan jumlah kasus dari empat tahun belakangan, tingginya kasus DBD sempat terjadi pada 2016, sebesar 183 kasus  dan selanjang 2015 lalu jumlah penderita DBD tertinggi yakni, 310 kasus. 

Ia juga tidak menyangkal jika Kepulauan Meranti masuk pada urutan ke enam terbanyak dari 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau. 

Walaupun meningkat, kasus DBD di Kepulauan Meranti belum masuk pada level kejadian luar biasa (KLB). Karena menurut Fahri, setiap penderita tidak terdapat di suatu daerah tertentu, melainkan tersebar di beberapa kelurahan yang berbeda. "Menyebar, tidak di satu titik," ungkapnya. 

Untuk itu, trend peningkatan kembali terjadi pada tahun ini. Menyikapi hal tersebut, belum lama ini Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti telah mengeluarkan surat edaran. 

Menindaklanjuti dari surat edaran tersebut, Jumat 1 November 2019 kemarin pihaknya telah melakukan koordinasi mulai dari tingkat kecamatan, lurah, kepala desa, tingkat hingga RT dan RW yang tersebar di Kepulauan Meranti.

"Bentuknya merapatkan kegiatan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Semua lini kita libatkan. Hingga saat ini masih bergerak,"ungkapnya.(wir)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook