BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPPKH) Kampar mengimbau warga yang memiliki hewan ternak kerbau di Desa Kuapan, Kecamatan Tambang untuk menjualnya.
Kepala DPPKH melalui Kabid Keswan dan Kesmavet drh Deyus Herman mengimbau warga yang memiliki hewan ternak kerbau untuk tidak menjualnya. Ini dilakukan untuk mengatasi penularan penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau penyakit Ngorok. Sebab penyakit ngorok ini bisa diobati.
''Penyakit ngorok yang pertama kali ditemukan di XIII Koto Kampar. Kerbau yang diserang penyakit ngorok di XIII Koto Kampar sudah ada yang sembuh,''jelasnya.
Petugas DPPKH Desri Hamzah mengimbau pemilik ternak untuk tidak menjualnya untuk menghindari penyebaran penularan penyakit ngorok ini. ''Kalau masih ada yang sehat, kalau petani minta diobati kita obati,''jelasnya.
Dinas PPKH dari awal sudah memantau wabah ini sampai hari ini. ''Seharusnya ini bisa dicegah dengan vaksin, karena keadaan ternak tidak bisa dikumpulkan, jadi kesulitan, karena ternak lepas di padang yang luas,''jelasnya lagi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebanyak 27 ekor kerbau mati mendadak disebabkan karena penyakit Ngorok di Desa Kuapan Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Ahad (25/9). Sedangkan 8 ekor dipotong paksa. Penularan penyakit Ngorok ini diprediksi sudah mulai terjangkit sejak 18 September kemarin.(kom)