BANGKINANG (RIAUPOS.CO) -- Pihak Lapas Kelas IIA Bangkinang Kanwil Kemenkumham Riau terus berupaya meningkatkan kegiatan kemandirian dari warga binaannya dengan mengembangkan berbagai program yang dapat mengasah keterampilan, pengetahuan dan skil. Ini nantinya dapat dimanfaat pasca kembali ke masyarakat.
Kali ini, jajaran Lapas Bangkinang yang dikomandoi oleh Mishbahuddin menghadirkan terobosan baru dalam rangka pemenuhan kegiatan kemandirian warga binaan berupa budi daya ikan lele, Jumat (24/2/2023).
Memanfaatkan teknologi bioflok yang mana merupakan suatu teknik budi daya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikro organisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
"Prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok," ungkap Mishbahuddin.
"Teknik ini populer di kalangan peternak lele dan nila karena mampu menggenjot produktivitas panen yang lebih tinggi. Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air," tambahnya.
Lebih lanjut, Mishbahuddin menyebutkan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada warga binaan sebagai program resosialisasi bagi mereka.
"Kami memberikan gambaran terhadap peluang usaha yang dapat dilaksanakan wargabinaan jika sudah kembali ke masyarakat. Harapannya, keterampilan dan pengetahun yang telah dimiliki dapat diterapkan dan bermanfaat pada lingkungan masyarakat nantinya," ujar Kalapas.
Terakhir, warga binaan yang terlibat dalam program ini mengaku senang dan antusias untuk belajar lebih banyak tentang budi daya ikan dengan sistem bioflok.
Mereka juga berharap program ini dapat terus berlanjut dan membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, khususnya dalam hal budi daya perikanan.
Laporan: Kamaruddin (Bangkinang)
Editor: Rinaldi