(RIAUPOS.CO) - Warga Desa Kijang Jaya, Kecamatan Tapung Hilir, Sariawati (43), mengaku terharu ketika Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto berkunjungan ke kediamannya, Rabu (17/6). Matanya berbinar, senyumnya merekah. Apalagi Catur pada hari itu datang untuk menyerahkan sembako bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan dampak Covid-19. Sariwati memang bukan satu-satunya, namun kedatangan bupati langsung ke depan pintu rumahnya membuat dirinya begitu senang.
''Saya sangat terharu sekali karena selama ini belum ada bupati yang berkunjung ke rumah kami,'' sebut janda beranak tiga yang memang hidup di bawah garis kemiskinan itu.
Sariawati yang sehari-hari bekerja sebagai pengumpul brondolan sawit, merasa sangat bangga karena ternyata masih ada yang memperhatikan masyarakat kecil seperti dirinya. Apalagi desa tempat dirinya tinggal, cukup jauh dari Bangkinang, Ibu Kota Kabupaten Kampar.
Siapapun melihat bangunan yang disebutnya rumah itu agaknya terhenyuk. Bangunan itu lebih layak disebut gubuk. Karena dindingnya dibuat dari anyaman bambu. Tidak ada perabotan yang layak di dalamnya. Ternyata rumah itu tidak juga miliknya, hanya menumpang. Sariawati saat menumpang di atas tanah milik pemerintah desa.
Catur secara khusus datang ke rumah itu setelah mendapat laporan dari Kepala Desa Kijang Jaya bahwa ada beberapa masyarakat yang belum menerima bantuan terkait dampak Covid-19 di desa tersebut. Tanpa pikir panjang, bupati langsung menuju ke lokasi rumah-rumah warga tersebut, termasuk rumah Sariawati.
''Ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Kampar. Saya selaku bupati tentu saja ingin melihat langsung kehidupan masyarakat, serta memberikan bantuan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat,'' sebut Catur.
Pada kesempatan itu juga, kepada kepala desa setempat, Bupati Kampar meminta agar masyarakat miskin yang ada desa diperhatikan secara serius. Mereka harus mendapat perhatian khusus. Jika ada bantuan-bantuan apapun, kata Catur, harus menjadi prioritas. Karena seorang kepala desa juga dipilih secara demokratis oleh warganya.
Selain itu, Bupati Kampar juga menginginkan ke depan masyarakat miskin yang belum ada rumah nantinya akan mendapatkan bantuan pembangunan rumah layak huni. Ia segera menginstruksikan stakeholder terkait untuk mengurusi permasalahan tersebut. (adv)