BUKAAN SPILLWAY PLTA DIKURANGI

Banjir di Kampar Surut, Pelalawan Naik

Kampar | Senin, 16 Desember 2019 - 10:58 WIB

Banjir di Kampar Surut, Pelalawan Naik
MELUAS: Banjir di Desa Rantau Baru dan Dusun Muara Sako Kabupaten Pelalawan kembali meluas sehingga mengganggu aktivitas masyarakat setempat, Ahad (15/12/2019). (M AMIN/RIAU POS)

BANGKINANG (RIAUPOS.CO) -- Banjir di Kabupaten Kampar mulai surut. Ini seiring dengan menurunnya elevasi air di waduk PLTA Koto Panjang, di mana pihak pengelola waduk melakukan dua kali penyempitan pintu spillway sepanjang Ahad (15/12). Sementara itu banjir di Kabupaten Pelalawan meluas. Permukiman warga di Desa Rantau Baru Kecamatan Pangkalankerinci dan Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam terendam yang membuat akses jalan darat terputus.

Di Kampar, Plt Unit Layanan Waduk PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Anwar menyebutkan, elevasi waduk PLTA sejak Sabtu (14/12) malam hingga pagi kemarin pelan-pelan terus menurun.


"Saat ini (sebelum penurunan), elevasi berada di 83.18 mdpl dan inflow rata-rata waduk dari kemarin sampai pagi (kemarin, red) sebesar 800 m3/s. Sementara pada pagi sekitar pukul 6.00 WIB elevasi 83.24 mdpl dengan inflow 786.27 m3/s. Untuk itu kami memutuskan melakukan penurunan spillway secara bertahap," sebut Cecep, Ahad (15/12).

Tahap pertama, pengelola PLTA Koto Panjang melakukan penurunan spillway atau pintu air yang semula setinggi 150 cm menjadi 120 cm pada pukul 11.00 WIB jelang siang. Lalu  dua jam kemudian, pukul 13.00 WIB, pintu kembali diturunkan sebesar 20 cm menuju ke ketinggian 100 cm. Namun, menurut Cecep, penurunan dua kali pintu spillway ini tidak mengurangi jumlah pintu bukaan yang masih 5 pintu. "Walaupun elevasi sudah berangsur turun, pintu air juga bertahap kami tutup, namun kami tetap mengimbau kepada masyarakat yang berada di aliran sungai hilir PLTA agar tetap waspada," sebut Cecep yang juga menjelaskan, inflow dan elevasi waduk bisa berubah setiap jamnya.

Setelah dua kali penurunan pintu spillway, Cecep menjelaskan kondisi masih terkendali. Perbaharuan terakhir kondisi waduk PLTA Koto Panjang sekitar pukul 17.00 WIB sore, elevasi air waduk turun tipis pada posisi 82.99 mdpl. Sementara inflow berada pada kisaran 1035.11 m3/s dan outflow spillway berada pada kisaran 713.95 m3/s.Mantan Asisten Administrasi Bidang Pemerintahan Setdakab Pelalawan menjelaskan, banjir terparah di Dusun Muara Sako. Di titik ini, banjir telah merendam fasilitas umum SDN 004 Dusun Muara Sako dengan ketinggian 50 cm, sehingga aktivitas sekolah diliburkan sejak Jumat (13/12) lalu. Ini mengingat ruang kelas dan kantor telah digenangi air. Dan di titik ini, setidaknya sudah 10 KK yang menjadi korban, meski belum ada rumah yang direndam air karena mayoritas adalah rumah panggung. 

Selain Dusun Muara Sako, sambung Hadi Penandio, banjir terparah terjadi di Desa Rantau Baru. Di mana di titik ini, tinggi permukaan sebelumnya hanya hanya 30 cm, saat ini telah meningkat pada angka 60 cm atau 1 meter. Dan tentunya banjir ini juga telah menyebabkan akses jalan darat warga di Desa ini sepanjang 6 km putus total sehingga sangat mengganggu aktivitas warga setempat.(end/amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook