RENGAT (RIAUPOS.CO) – Banjir di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mulai surut, Selasa (14/3). Tapi, Rabu (15/3) sejumlah desa di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dilanda banjir akibat luapan air Sungai Indragiri dan Sungai Batang Pranap.
Desa yang mulai terendam itu adalah Desa Setako Raya di Kecamatan Peranap. Kemudian ada juga dua desa di Kecamatan Batang Peranap yakni Desa Pematang Benteng dan Desa Pesajian. Namun, belum ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut.
Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Dody Iskandar ketika dikonfirmasi mengatakan, banjir merendam sejumlah permukiman warga sekira pukul 11.14 WIB. “Sungai Indragiri di bagian hulu mulai meluap. Bahkan ada di antara anak sungai yang juga mulai meluap,” ujar Dody Iskandar, Rabu (15/3).
Menurutnya, di Desa Setako Raya terjadi banjir akibat luapan air Sungai Indragiri. Sedangkan dua desa di Kecamatan Batang Peranap dilanda banjir akibat luapan Sungai Batang Peranap. Banjir merendam sebanyak 30 rumah warga, 70 perkarangan rumah warga, dan fasilitas umum seperti 1 masjid, 1 sekolah dasar dan 1 lapangan sepakbola.
Hingga saat ini sebut Dody, debit air Sungai Indragiri masih mengalami kenaikan dari sebelumnya. Ini akibat curah hujan dan kiriman dari Kabupaten Kuansing. Pada Selasa (14/3) ketinggian air Sungai Indragiri hanya 6,14 meter, namun saat ini sudah mencapai 6,25 meter.
Akibat banjir yang terjadi mengakibatkan akses jalan dari Desa Setako Raya menuju Kelurahan Peranap sulit dilewati. “Atas kondisi ini, sudah ada anggota Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu bersama pihak kepolisian dan TNI siaga di daerah itu,” terangnya.
Polsek Peranap Pantau dan Salurkan Bantuan Banjir
Sementara itu, Polres Inhu melalui Polsek Peranap mulai menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir. Bantuan tersebut disalurkan kepada sejumlah warga di Desa Pesajian, Kecamatan Peranap.
“Pemantauan dan penyerahan bantuan pada korban banjir di Desa Pesajian dilaksanakan siang tadi (kemarin, red) oleh Kapolsek Peranap, Iptu Bahagia Ginting SH bersama sejumlah anggotanya,” ujar Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aipda Misran.
Di Kuantan Singingi, meski banjir yang melanda beberapa desa beberapa hari lalu sudah surut, namun BPBD Kuansing tetap mengimbau masyarakat untuk terus waspada. Kalaksa BPBD Kuansing, H Yulizar mengatakan masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti biasa.
“Bantuan juga sudah kita salurkan langsung ke rumah masing-masing. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Karena, cuaca saat ini tidak menentu. Biasanya hujan turun pada malam hari,” kata Yulizar.
Seperti diceritakan Yulizar, banjir yang menimpa beberapa desa beberapa hari lalu merupakan daerah rawan banjir. Jika hujan dengan durasi lama, maka empat desa tersebut akan terendam.”Tapi biasanya banjir yang terjadi karena luapan anak sungai ini, tidak lama. Paling lama setengah hari, itu kalau hujan sudah berhenti,” kata Yulizar.
Sesuai instruksi Plt Bupati Kuansing H Suhardiman Amby, dinas terkait, seperti BPBD, Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan diminta untuk siaga. “Masing-masing dinas harus siapkan keperluan yang kira-kira diperlukan saat banjir datang. Jangan sampai masyarakat menjerit menunggu bantuan di lokasi banjir,” ujar Suhardiman Amby.
Ketinggian Air Waduk PLTA Mencapai 81.51 MDPL
Masih tinggi curah hujan di wilayah Kampar berpengaruh terhadap debit air di waduk PLTA Kota Panjang. Akibatnya ketinggian air di waduk tersebut sudah mencapai 81.51 MDPL.
Manajer PLTA Koto Panjang Cecep Sofhan Munawar menambahkan, sejak Ahad (12/3) ketinggian air terpantau masih di level aman 80.00 MDPL. Debit air di waduk terus mengalami kenaikan Selasa (14/3) terpantau 81.40 MDPL. Terus pada Rabu (15/3) ketinggian air mencapai elevasi 81.51 MDPL.
‘’Kita berharap curah hujan di daerah Sumatera Barat tidak tinggi sehingga debit air di waduk PLTA masih aman,’’ jelas Cecep, Rabu (15/3).
Sementara Kalaksa BPBD Kampar melalui Kepala Pusdalops Adi Candra mengimbau masyarakat agar lebih waspada terutama kepada yang memiliki usaha keramba.
‘’Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kampar karena masih tingginya intensitas hujan di wilayah Kabupaten Kampar yang mulai menyebabkan anak sungai dan permukaan Sungai Kampar Kanan, Kamparkiri, dan Tapung mengalami peningkatan debit air permukaan,’’ jelas Adi Candra.
‘’Kepada orang tua agar dapat mengawasi anak di bawah umur untuk tidak bermain di tepian sungai, kanal dan tepi perbukitan, mengingat sewaktu waktu terdapat terjadi bencana,’’ harap Adi Candra.
Menyingkapi musibah banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Riau sejak beberapa hari lalu, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal meminta jajarannya agar selalu siaga. Arahan Kapolda ini disampaikan langsung Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Rabu (15/3).
“Benar, Kapolda telah memberikan arahan sekaligus perintah kepada semua jajaran, terutama di daerah (Polres) untuk selalu siaga dan waspada terhadap segala potensi bencana termasuk banjir,” ungkap Kombes Sunarto.
Lebih jauh disampaikan dia, dalam arahannya Kapolda meminta agar seluruh personel dapat terjun langsung membantu masyarakat apabila terjadi banjir. Termasuk juga melakukan monitoring wilayah, hingga sosialisasi kepada masyarakat. Dikatakan Sunarto, hal ini sudah berjalan di beberapa daerah yang terdampak banjir.
“Seperti kemarin di Kabupaten Kuansing, personel langsung turun dan membantu masyarakat untuk evakuasi. Juga semua di daerah, arahan Kapolda agar semua siaga. Bagi yang berpotensi, itu dilakukan monitoring terhadap kerawanan bencana serta memberikan imbauan kepada masyarakat sebagai bentuk pencegahan,” sambungnya.
Selain menyiagakan personel, Kapolda Riau juga meminta jajaran agar menyiagakan peralatan yang bisa digunakan saat bencana datang. Seperti perahu karet, pelampung, dan beberapa perlengkapan lainnya. Termasuk juga berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait daerah. Seperti TNI, SAR dan perangkat daerah.
Hal ini juga dilakukan Kapolsek Kuantan Mudik AKP Ferry M Fadillah SH dan jajaran saat terjadi benjir di Kuansing. Selain melakukan evakuasi terhadap warga dengan menggunakan perahu karet dan peralatan seadanya, Kapolsek juga mendirikan Posko Darurat Banjir sebanyak tiga unit di Desa Pantai Kecamatan Kuantan Mudik.(kas/yas/nda/kom)