KESEHATAN MASYARAKAT

Bupati Kampar Minta Pelayanan Kesehatan Daerah Terisolir Ditingkat

Kampar | Kamis, 13 Agustus 2020 - 13:20 WIB

Bupati Kampar Minta Pelayanan Kesehatan Daerah Terisolir Ditingkat
Rombongan Kadiskes Kampar menyeberangi salah satu anak sungai saat menuju Desa Kebun Tinggi dari Desa Batu Sasak, Rabu (12/8). (HENDRAWAN KARIMAN/RIAUPOS.CO)

KAMPAR KIRI HULU (RIAUPOS.CO) - Desa-desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, mulai dari Batu Sasak hingga ke perbatasan Sumatera Barat (Sumbar), merupakan kawasan terisolir. Akses sulit, medan berat menjadi hambatan utama roda perekonomian, pembangunan hingga pelayanan kesehatan (yankes).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar berusaha memecah permasalahan infrastruktur ini. Namun khusus kawasan Kecamatan Kampar Kiri Hulu bagian jalur kuning, dengan Batu Sasak sebagai desa terpadat penduduknya, kewenangan pembangunan jalan ada di provinsi.


Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto memperioritaskan pengadaan ambulan untuk memicu peningkatan pelayanan kesehatan di seluruh Kabupaten Kampar hingga daerah terisolir.

Mendapatkan instruksi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Dedy Sambudi bergerak sigap. Belum sampai setahun mendapatkan tugas sebagai Kadiskes, Dedy melakukan perubahan besar-besaran terhadap fasilitas dan pelayanan kesehatan. Dedy memandang jauh pada pelayanan kesehatan yang ada di daerah terisolir.
      
Sejak awal tahun ini, Dedy sudah membawa Bupati Kampar, Sekda Kampar hingga Kadiskes Provinsi Riau turun ke daerah-daerah terisolir. Fokusnya Batu Sasak dan sekitarnya. Karena satu-satunya Puskesmas terisolir di Kampar ada di desa tersebut.
      
Gedung Puskesmas yang sudah representatif, fasilitas mendasarnya langsung diperkuat. Sejak dirinya menjabat, gedung itu kini sudah terpasang terali, tersedia air bersih dan listrik. Segala mobiler dilengkapi, bahkan hingga ke Puskesmas Pembantu di Tanjung Karang, Pangkalan Kapas hingga Lubuk Bigau yang mengelilingi Puskesmas Kampar Kiri Hulu II itu.

"Sekarang ini tinggal beberapa ruangan untuk perawatan saja. Tiga petak lagi untuk meningkatkan pelayanan dan untuk ruang perawatan, insya Allah segera akan kami ajukan," sebut Dedy yang ingin meningkatkan pelayanan kesehatan itu menjadi Puskesmas rawat inap.
     
Tidak hanya soal fasilitas, tapi juga peningkatan pelayanan kesehatan. Untuk memastikan itu, Dedy rajin hilir mudik ke Batu Sasak dan sekitarnya. Dalam tiga bulan terakhir tiga kali dirinya ke desa terisolir ini. Salah satunya bersama Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto.
 
"Harus sering, karena ini juga sudah terakreditasi, walaupun akreditasi dasar. Tapi ini pertama sejak berdiri hingga 10 tahun, belum ada berbagai fasilitas yang ada di sini waktu itu. Maka pelayanan harus dipertahankan dan di pantau terus," sebut Dedy.
     
Maka Dedy selalu memprioritaskan kegiatan pembuka setiap program baru ke arah Batu Sasak. Seperti kegiatan Konvergensi Intervensi Stunting pada bulan lalu bersama bupati hingga Program Dokter Gigi Masuk Kampung pada Rabu (12/8). Berbagai program baru menurut Dedy terus digulirkan, termasuk pembentukan layanan baru.
      
"Sesuai keinginan Pak Bupati agar pelayanan kesehatan ini menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan terus ditingkatkan, maka kita buat pelayanan gigi dalam mobil, operasional Puskesmas Bangkinang Kota, Pembentukan PSC yang siap menjemput pasien ke rumah. Lalu agar pelayanan Puskesmas ini makin prima, seluruh Puskesmas di Kampar akan BLUD, termasuk untuk akreditasinya,'" sebut Dedy.
     
Agar seluruh program ini berjalan lancar,  Dedy melakukan pendekatan berbeda dengan para bawahan. Dirinya lebih suka diskusi terbuka, berbaur dengan para pegawai untuk memastikan seluruh kendala terbuka dan ditemukan solusinya.

Sementara, kegiatan turun langsung ke sejumlah desa terisolir bersama para Kabid dan Kasi di Diskes, menurut Dedy, sebagai upaya cek dan sinkronisasi. Dirinya ingin laporan yang masuk, sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Ini supaya tenaga kesehatan (nakes) betul-betul memberikan pelayanan kesehatan benar-benar diberikan kepada masyarakat.

Laporan: Hendrawan Kariman (Kampar Kiri Hulu)
Editor: Rinaldi
        
 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook