KAMPAR (RIAUPOS.CO) -- Penyampaian enam Misi Kabupaten Kampar oleh Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto mendapat sokongan dari DPRD Kampar. Terutama mengenai penguatan citra Kampar sebagai Serambi Mekkah Riau. Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal menyebutkan, memang selama ini citra itu hanya bernilai historis. Namun implementasi dari nilai-nilai keislaman dalam identitas Serambi Mekkah Riau belum cukup kuat.
"Saya secara pribadi maupun lembaga sangat mendukung misi ini. Mudah-mudahan Pemerintahan Kabupaten Kampar bisa mewujudkan suatu kompleks pendidikan Islami, yang di dalamnya diharapkan ada SD, SMP dan SMA-nya. Kami ingin ini nantinya menjadi ikon di Kabupaten Kampar. Hingga ke depan nama Serambi Mekkah itu benar-benar dipegang oleh Kabupaten Kampar," terangnya.
Faisal menyebutkan, bila semua satu visi, rencana tersebut tidak sulit untuk dilaksanakan. Dirinya melalui DPRD Kampar akan mendorong Pemkab Kampar segera mengusulkan rencana ini. Karena ini merupakan salah satu upaya untuk meningkat sumber daya manusia Kabupaten Kampar yang berkarakter Islami. Hingga, kata Faisal, sesuai dengan identitas Serambi Mekkah Riau tersebut.
Penguatan citra atau identitas Kampar sebagai Serambi Mekkah Riau ini menjadi topik yang mengemuka pada HUT ke-70 Kampar. Tokoh masyarakat Kampar Prof Dr Yusri Munaf menyebutkan, identitas tersebut sejauh ini dirasa baru teraktualisasi melalui keberadaan Islamic Center Bangkinang. Penyematan identitas itu tidak cukup hanya bersandar pada sejarah panjang masyarakat Kabupaten Kampar yang dinilai religius saja.
"Kehadiran Islamic Center hadir sebagai identitas itu. Tapi Mungkin masyarakat belum puas dengan objek itu saja, perlu pengembangan. Apakah itu kompleks pendidikan Islami di sekitar Islamic Center. Ini bisa diformulasikan bupati pada rencana pembangunan ke depan," sebut Yusri.
Lanjut Yusri, keberadaan objek pendukung seperti pusat pendidikan Islami di sekitar Islamic Center diperlukan. Bila itu dilaksanakan, barulah menurut dia identitas Kampar sebagai Serambi Mekkah-nya Riau terlegitimasi. Karena ada lembaga yang akan membangun identitas tersebut bagi generasi muda yang akan datang.
Masukan yang disampaikan Yusri saat Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-70 Kabupaten Kampar pada Kamis (6/2) itu, juga mendapat dukungan dari tokoh masyarakat Kampar lainnya, Prof Dr Ilyas Husti. Ilyas menyebutkan, memang identitas Kampar lahir dari kemasyhuran daerah ini sebagai pencetak pemuka agama. Hal itu didorong dengan tradisi beradat dan beragama yang kuat. Untuk mempertahankan hal itu memang perlu lembaga yang membentuk karakter islami itu.
"Kabupaten Kampar ini unik karena budaya, adat dan agamanya kuat. Bila ini dibina secara serius akan memudahkan pembangunan. Tapi untuk mengembangkan hal itu, perlu lembaga yang memberikan pencerdasan terhadap anak-anak Kampar. Kalau tidak ada, kan jadi cerita saja," sebut Ilyas.(adv)