BANGKINANG (RIAUPOS.CO) -- Penambahan unit armada pemadam kebakaran (Damkar) sangat lambat. Didukung anggota DPRD Kampar, setelah Wakil Ketua DPRD Kampar Repol mencak-mencak melihat kondisi Damkar di Kampar, ternyata pada tahun ini hanya ada penambahan tiga unit. Itupun tidak disertai dengan biaya pelatihan personel dan operasional.
Mengenang kondisi itu, Bupati Catur Sugeng Susanto tidak lagi bisa menahan diri ketika dirinya pada akhir pekan ini bertemu dengan Mendagri Tito Karnavian. Pada pertemuan yang tidak direncakan tersebut, Bupati langsung ‘’curhat’’ terkait kondisi damkar Kampar yang sangat menyedihkan. Mendagri yang kala itu didampingi Sekjen dan Direktur Damkar langsung dibantu bantuan oleh Catur.
"Permintaan ini langsung kami sampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di sela-sela mengahdiri peringatan hari pemadam kebakaran. Karena kondisi Kabupaten Kampar, jumlah armada Damkar memang sangat kurang," kata Catur.
Catur bertemu dengan Mendagri di Jogjakarta pada akhir pekan kemaren. Saat itu, Catur juga menghadiri pengukuhan organisasi kemahasiswaan Kampar di Jogjakarta.
Permintaan Catur itu mendapat jawaban langsung dari Mendagri yang memang menghadiri peringatan hari Damkar. Mendagri yang didampingi Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo dan Direktur Damkar Syafrizal menyatakan akan memberitahukan hal itu ke bawahannya. "Insya Allah akan dibantu dan dipertimbangkan," kata Tito pada pertemuan singkat tersebut.
Mendengar ucapan tersebut Catur mengucapkan terimakasih kepada Mendagri. Dirinya berharap, permintaan itu nantinya dapat dikabulkan. Catur sadar betul pentingnya penambahan armada Damkar Kabupaten Kampar. Jumlah unit armada damkar yang aktif tidak sebanding dengan luasnya wilayah Kampar yang harus dijaga dari kebakaran.
Kabupaten Kampar saat ini memiliki 21 kecamatan dengan 250 desa dan kelurahan, Kampar hanya memiliki dua unit armada damkar aktif. Semua unit armada itu bermarkas di Pekanbaru. Padahal ada puluhan desa padat penduduk yang jarak tempuhnya dari bangkinang diatas 40 menit.
Jumlah unit Damkar ini masih tinggal jauh dengan Kota Pekanbaru. Melihat jarak antara Pos Damkar di Pekanbaru dengan Kampar dan membandingkan jumlah unit damkar di dua daerah ini, keadaan Kampar sangat menyedihkan. Pekanbaru hanya memiliki 12 kecamatan, namun memiliki sekitar 26 unit Damkar. Padahal, untuk jumlah penduduk yang tercatat di Disdukcapil, tidak terlalu jauh berbeda.
Bila dibandingkan dari segi kepadatan pendudukan, Kampar dan Pekanbaru memang beda jauh. Kepadatan penduduk Kampar hanya 72 jiwa per km2, sementara Pekanbaru mencapai 1,655 jiwa per Km2. Namun Kabupaten Kampar lebih rawan kebakaran. Bukan rumah penduduk atau gedung, tapi lahan perkebunan sawit yang hampir mencapai 250 ribu hektar.(end)