Bom Bunuh Diri di Masjid, 33 Orang Tewas

Internasional | Selasa, 31 Januari 2023 - 10:21 WIB

Bom Bunuh Diri di Masjid, 33 Orang Tewas
Petugas keamanan dan petugas penyelamat mengevakuasi korban bom bunuh diri dalam masjid di Peshawar, Islamabad, Pakistan, Senin (30/1/2023). Foto kanan, tampak bagian masjid yang hancur akibat ledakan bom bunuh diri tersebut. (ABDUL MAJEED/AFP)

ISLAMABAD (RIAUPOS.CO) - Separuh tembok masjid di Peshawar itu luluh lantak, Senin (30/1). Seseorang melakukan aksi bom bunuh diri di tempat ibadah tersebut. Total 33 orang dipastikan tewas. Sekitar 150 orang lainnya luka-luka. Sangat mungkin jumlah korban meninggal akan bertambah.

Beberapa korban yang selamat merangkak keluar dari reruntuhan. Kondisi mereka berdarah-darah. Banyak polisi terkubur di bawah reruntuhan. Upaya tengah dilakukan untuk mengeluarkan mereka hidup-hidup, ujar Kepala Polisi Peshawar Muhammad Ijaz Khan, seperti dikutip AFP.


Masjid tersebut memiliki kapasitas 300-400 orang. Saat kejadian, di dalamnya hampir penuh dengan jemaah. Mereka hendak melaksanakan salat Asar berjemaah. Dilansir BBC, ledakan terjadi pukul 13.30 waktu Peshawar. Pelaku diduga duduk di deretan kedua, lalu meledakkan dirinya. Blarrr...!

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Namun, ada kecurigaan bahwa pelakunya adalah kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP). Mereka dicurigai karena baru-baru ini meningkatkan serangan di wilayah tersebut. TTP telah mengobarkan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir. Mereka memperjuangkan penegakan hukum Islam yang lebih ketat dan pembebasan anggota yang dipenjara.

Korban yang terus berdatangan setelah bom itu meledak membuat rumah sakit di Peshawar kewalahan. Menurut Shahid Ali, polisi yang selamat, ledakan bom itu terjadi beberapa detik setelah imam memulai salat. Dia melihat asap hitam, lalu berlari menyelamatkan diri. Teriakan orang-orang masih terdengar di pikiran saya. Mereka meminta tolong, kata polisi 47 tahun itu.

Sangat mungkin kejadian itu merupakan serangan yang ditargetkan. Pasalnya, Peshawar berbatasan dengan Afghanistan. Dekat dengan daerah suku tertentu yang semakin meningkat militansinya.

Masjid tempat kejadian berada di satu area dengan kantor polisi Peshawar. Biasanya yang datang ke sana adalah petugas kepolisian. Markas besar polisi di Peshawar berada di daerah yang paling dikontrol ketat. Di dalamnya terdapat biro intelijen dan kontra-terorisme, serta bersebelahan dengan sekretariat daerah.

Kini, Pakistan siaga satu setelah serangan bom bunuh diri itu. Pos pemeriksaan ditingkatkan. Pasukan keamanan tambahan dikerahkan. Di Islamabad yang merupakan ibu kota Pakistan, para penembak jitu dikerahkan ke gedung-gedung dan titik masuk kota. Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang menjalankan tugas membela Pakistan, ucap Perdana Menteri Shehbaz Sharif.

Dia menegaskan, serangan itu tidak berhubungan dengan Islam. Seluruh Pakistan bakal bersatu melawan ancaman terorisme. Mereka yang berperang melawan Pakistan akan musnah dari muka bumi, tambahnya.

Peshawar sering menjadi sasaran serangan militan dan bom bunuh diri. Maret 2022, sebanyak 56 jemaah tewas dalam ledakan di sebuah masjid Syiah di kota tersebut. Saat itu, ISIS mengklaim bertanggung jawab.

Seharusnya, bersamaan dengan insiden tersebut, ada agenda kunjungan dari Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Namun, lawatan ke Islamabad dibatalkan pada detik terakhir karena cuaca buruk.

Selain itu, Pakistan bersiap menerima kunjungan delegasi Badan Moneter Internasional (IMF), Selasa (31/1). Pemerintah Pakistan berharap bisa mendapat pinjaman bailout untuk mencegah kegagalan membayar utang negara.(sha/c18/hud/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook