Presiden menjelaskan bahwa pengalaman bekerja sebagai seorang profesional di negara maju seperti Amerika Serikat, tentunya akan menjadikan nilai tambah yang besar bagi negara.
"Saya ingin dalam waktu yang sangat cepat ini ada 1000 technopreneurs dan developers," kata Jokowi.
Menurutnya, Indonesia memang sudah seharusnya menyiapkan technopreneurs dan developers agar tidak tertinggal dengan negara-negara lainnya.
"Jangan sekali-kali ini diambil negara lain," tegasnya.
Jokowi menggarisbawahi bahwa peluang berusaha di Indonesia masih sangat terbuka luas. Berbagai aplikasi untuk masyarakat masih dibutuhkan, seperti aplikasi prakiraan cuaca untuk nelayan, petani dan juga aplikasi UMKM.
Bahkan aplikasi untuk pasar tradisional juga diperlukan, misalnya harga yang tinggi untuk suatu komoditi di suatu pasar dapat ditutup dengan mengirim suplai dari pasar lainnya.
"Kesempatan itu sekarang," imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam 10 bulan terakhir ini telah menyiapkan roadmap e-commerce Indonesia.
"Potensi Industri digital di Indonesia sebesar USD130 Miliar pada tahun 2020. Roadmap sudah selesai dan akan dituangkan dalam pers dan pendanaannya dilakukan melalui KUR," kata Menkominfo Rudiantara yang turut hadir dalam pertemuan ini. (flo)
Sumber: JPNN
Editor: Hary B Koriun