RUSIA (RIAUPOS.CO) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk manuver Amerika Serikat. Putin mengancam akan membalas secepat kilat negara-negara barat yang membantu Ukraina. Hal itu diungkapkan pasca AS mendesak 40 negara sekutunya untuk membantu Ukraina dengan mengirimkan persenjataan.
Perang yang terjadi di Ukraina memang bukan hanya antara Kiev dengan Moskow. Tapi juga antara Rusia dan negara-negara barat. Sebab meski mereka tidak mengirimkan personil untuk membantu Ukraina secara langsung, AS dan sekutunya mengirimkan persenjataan canggih, bantuan kemanusiaan serta sanksi bertubi-tubi para Rusia.
"Kami memiliki semua alat untuk (merealisasikan ancaman) itu yang tidak dimiliki oleh orang lain," ujar Putin kepada anggota parlemen di St Petersburg separti dikutip Al Jazeera. Itu seakan merujuk pada rudal balistik dan persenjataan nuklir yang dimiliki oleh Kremlin.
Bersamaan dengan itu, Rusia sudah berhasil menghancurkan suplai persenjataan Ukraina. Kremlin menembak tempat penyimpanan tersebut dengan misil. Mereka juga menyerang beberapa infrastruktur di Ukraina agar pengiriman senjata tersebut melambat.
"Kecenderungan untuk mengalirkan senjata, termasuk senjata berat ke Ukraina adalah tindakan yang mengancam keamanan benua serta memprovokasi ketidakstabilan," tegas Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip Agence France-Presse.
AS dan sekitar 40 negara sekutu serta NATO pada Selasa (26/4) berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mendesak negara-negara lainnya untuk terus membantu Ukraina.(jpg)
Laporan JPG, Jakarta