Imbas Pertempuran di Kota Avdiivka, Kekalahan Rusia Bisa jadi yang Terburuk di 2023

Internasional | Senin, 30 Oktober 2023 - 01:09 WIB

Imbas Pertempuran di Kota Avdiivka, Kekalahan Rusia Bisa jadi yang Terburuk di 2023
Patung tentara Soviet di pinggiran kota pada hari Kamis. (LIBKOS/GETTY IMAGES )

DONETSK (RIAUPOS.CO) - Akibat dari pertempuran yang terus berlanjut di sekitar Kota Avdiivka di wilayah Donetsk, Ukraina, pasukan Rusia diyakini jadi korban yang paling menderita sepanjang tahun ini.

Menurut informasi terbaru dari intelijen Kementerian Pertahanan Inggris pada Sabtu (28/10/2023), Rusia mungkin telah memasukkan hingga delapan brigade ke sektor tersebut di mana mereka memulai “upaya ofensif besar-besaran” pada pertengahan Oktober.


Angkatan bersenjata Ukraina pada hari Sabtu mengklaim bahwa Rusia telah kehilangan 298.420 tentara sejak awal invasi besar-besaran tahun lalu, termasuk 740 korban pada hari terakhir, namun angka-angka ini belum diverifikasi secara independen.

Pembaruan intelijen menyatakan bahwa sifat operasi di Avdiivka menunjukkan bahwa tantangan inti militer-politik Rusia tetap sama seperti yang terjadi di sebagian besar perang.

Para pemimpin politik menuntut lebih banyak wilayah untuk direbut tetapi militer tidak dapat menghasilkan tindakan ofensif tingkat operasional yang efektif. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengklaim pada hari Jumat bahwa pasukan Rusia telah kehilangan setidaknya satu brigade pasukan yang berusaha maju ke Avdiivka.

Zelenskiy terus menekankan betapa seriusnya situasi di Ukraina, yang pertama kali diinvasi Rusia pada Februari tahun lalu. Selama berkunjung ke markas besar NATO di Brussels, pascaserangan Hamas terhadap Israel, Presiden Ukraina menyatakan kekhawatirannya bahwa konflik yang meningkat dapat mengancam dukungan militer untuk Ukraina.

Di luar permasalahan sumber daya ini, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina, Mykola Tochytskyi berpandangan bahwa apa yang terjadi saat ini di Jalur Gaza dipengaruhi oleh tindakan Rusia di Ukraina.

Ia berkata, “Kami memperingatkan bahwa menutup mata terhadap pelanggaran Rusia terhadap perdamaian dan keamanan internasional akan memicu konflik di dunia.”

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook