ANKARA (RIAUPOS.CO) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbeda dengan pemimpin Nazi di Perang Dunia II, Adolf Hitler. Hal ini membuat Netanyahu berang dengan mengungkit perlakuan Erdogan terhadap bangsa Kurdi dan jurnalis selama pemerintahannya.
Dilansir dari Anadolu Agancy pada Kamis (28/12), Erdogan menyamakan serangan Israel di Gaza dengan perlakuan Nazi terhadap bangsa Yahudi.
"Dahulu mereka menjelek-jelekkan Hitler, Apa bedanya kalian dengan Hitler sekarang dengan membombardi Gaza?, Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu sekarang berbeda dengan Hitler? Tentu tidak," kata Erdogan.
Erdogan juga menegaskan Turki sebagai anggota NATO mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina dan menyebut Israel sebagai negara teroris karena serangan darat dan udara mereka di Gaza.
"Netanyahu lebih kaya daripada Hitler, dia didukung oleh Barat. Berbagai bantuan datang dari Amerika Serikat. Dan apa yang mereka lakukan dengan semua dukungan itu? Mereka membunuh lebih dari 20.000 warga Gaza," tambahnya.
Erdogan menegaskan bahwa pemimpin Israel seharusnya diadili di pengadilan internasional, sambil menyatakan bahwa Turki akan menerima akademisi dan ilmuwan yang ditindas karena pandangan mereka tentang konflik di Gaza.
Melihat dirinya disamakan dengan Hitler, dilansir Algemeiner News, Netanyahu membalas pernyataan Erdogan mengacu pada genosida terhadap orang-orang Kurdi dan penahanan jurnalis yang menentang pemerintah Erdogan.
"Erdogan melakukan genosida terhadap orang-orang Kurdi, pemegang rekor dunia dalam memenjarakan jurnalis yang menentang pemerintahannya, adalah orang terakhir yang bisa memberi kami khotbah soal moral," kata Netanyahu
Meskipun kritis terhadap Israel, Turki masih menjaga hubungan perdagangan dengan negara tersebut yang menuai reaksi negatif dari partai oposisi dan Iran.
Ankara menyatakan bahwa perdagangan dengan Israel mengalami penurunan sejak serangan oleh kelompok Hamas pada Oktober. Perlu dicatat bahwa Turki berbeda dengan sebagian besar negara Barat dan Arab tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman