SEOUL (RIAUPOS.CO) -- Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un bukan sedang sekarat, apalagi tewas, seperti yang ramai diberitakan belakangan ini. Sepertinya dia hanya bersembunyi karena takut terjangkiti virus corona.
Prediksi tersebut itu disampaikan Menteri Unifikasi Korea Kim Yeon-chul saat berbicara di hadapan anggota Parlemen Korsel. Menurut dia, absennya Kim di acara peringatan harlah Kim Il Sung memang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi bukan hal luar biasa.
"Memang benar bahwa dia tidak pernah melewatkan peringatan untuk ulang tahun Kim Il Sung sejak dia berkuasa, tetapi banyak acara peringatan termasuk perayaan dan perjamuan dibatalkan karena masalah virus corona," kata Kim Yeon-chul di parlemen.
Dia mengatakan setidaknya ada dua contoh sejak pertengahan Januari di mana Kim Jong Un tidak terlihat selama hampir 20 hari.
"Saya tidak berpikir itu aneh mengingat situasi (virus corona) saat ini."
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin (27/4) bahwa dia memiliki ide bagus tentang bagaimana kondisi Kim Jong Un dan berharap dia baik-baik saja.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan dia menyadari laporan tentang kesehatan Kim dan dia memperhatikan perkembangan situasi.
Korea Utara telah membatalkan beberapa acara besar, dan memberlakukan penguncian di perbatasan dan tindakan karantina dalam upaya mencegah wabah virus corona.
Tetapi jika Kim Jong Un bersembunyi karena kekhawatiran seputar COVID-19, itu akan "menghancurkan narasi media negara tentang bagaimana krisis ini telah dikelola dengan sempurna", kata Chad O'Carroll, CEO Korea Risk Group, yang memonitor Korea Utara.
"Jika dia hanya berusaha menghindari infeksi, secara teori seharusnya sangat mudah untuk merilis foto atau video Kim yang tampak sehat," kata dia. (ant/dil/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal