PILPRES TURKI

Erdogan Menang, Ini Para Pemimpin Dunia yang Pertama Kali Ucapkan Selamat

Internasional | Senin, 25 Juni 2018 - 15:15 WIB

Erdogan Menang, Ini Para Pemimpin Dunia yang Pertama Kali Ucapkan Selamat
Recep Tayyip Endorgan. (NET)

ANKARA (RIAUPOS.CO) - Beberapa pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada Recep Tayyip Endorgan yang kembali memenangkan pemilu presiden di Turki, Ahad (24/6/2018).

Adapun ucapan selamat juga datang dari pemimpin kelompok Hamas, Palestina. Pemimpin kelompok Hamas menjadi salah satu dari pejabat asing pertama yang memberikan selamat kepada Erdoogan.

Dari situs resmi Hamas diketahui, Kepala Hamas Ismail Haniyeh menghubungi Endorgan melalui telepon pada Ahad malam. Dia mengucapkan selamat kepada Erdogan dan akan mengirim delegasi ke Turki beberapa hari mendatang.
Baca Juga :Erdogan Samakan Kekejaman Israel dengan Hitler, Begini Respon Netanyahu

Tak hanya itu, dia pun menyampaikan keinginan untuk memperdalam hubungan dengan Ankara. Di samping itu, sejumlah pemimpin dunia juga turut mengucapkan selamat kepada Erdogan, antara lain, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Emir Qatar Tamim Bin Hamad Al Thani.

Kemudian, tak ketinggalan pejabat Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyampaikan ucapan selamat atas suksesnya Pilpres Turki. Dilansir Anadolu, Retno mengaku telah berkomunikasi langsung melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengenai kesuksesan Pilpres Turki.

“Saya sudah menelpon Menlu Turki langsung dan mengucapkan selamat atas suksesnya pemilu di sana,” katanya kepada Anadolu Agency, Senin (25/6/2018).

Erdogan selama ini diketahui menjadi pendukung Hamas yang paling kuat di panggung dunia. Bahkan, Turki dituduh menyembunyikan para pemimpin kelompok Hamas dan membiarkan mereka mencuci uang untuk kegiatan militan selama berada di bawah kepemimpinan Endorgan seperti dilansir The Times of Israel pada Senin (25/6/2018).

Adapun Israel menuntut agar Turki menurunkan hubungan dengan Hamas selama pembicaraan perbaikan hubungan antara Israel-Turki pada 2016 lalu. Kedua negara itu memutuskan hubungan setelah pasukan Israel menyerbu sebuah kapal milik Turki yang kala itu berusaha mematahkan blokade laut Israel yang didirikan di sekitar Jalur Gaza untuk mencegah masuknya Hamas pada 2010 lalu.

Diketahui, penyerangan kapal Turki oleh Israel menyebabkan 10 aktivis Turki tewas dan melukai sejumlah tentara Israel. Pada Februari lalu, Turki telah membantah tuduhan Shin Bet bahwa pihaknya telah mengizinkan operator Hamas untuk mencuci uang melalui Turki. (trz)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook