Militer Israel Akui Tak Sengaja Bunuh Tiga Sandera yang Ditahan Hamas

Internasional | Sabtu, 16 Desember 2023 - 14:42 WIB

Militer Israel Akui Tak Sengaja Bunuh Tiga Sandera yang Ditahan Hamas
Potret tiga sandera yang tidak sengaja dibunuh militer Israel, Samer (kiri), Alon (tengah), dan Yotam (kanan). (REUTERS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Militer Israel mengakui bahwa mereka secara tidak sengaja membunuh tiga sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas. Juru bicara militer Israel pada Jumat (15/12) mengatakan bahwa insiden tersebut saat ini sedang ditinjau.

Pihak militer mengatakan bahwa para sandera tersebut tewas dalam pertempuran militan di Gaza dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para sandera.


Mereka mengatakan bahwa akan ada transparansi penuh dalam penyelidikan atas insiden tersebut. Dikutip dari Reuters, sebuah pernyataan dari militer mengatakan bahwa selama pertempuran sengit di Gaza, mereka mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman.

Akibatnya, tentara menembak ke arah mereka dan membunuh ketiga sandera tersebut. "Bersama seluruh rakyat Israel, saya menundukkan kepala dalam kesedihan yang mendalam dan berduka atas meninggalnya tiga putra kami tercinta yang diculik," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Hati saya tertuju pada keluarga yang berduka di masa sulit mereka," lanjutnya.

Militer menyebut bahwa para sandera yang tewas, di antaranya Yotam Haim yang diculik dari Kibbutz Kfar, Samer Fouad Al-Talalka yang diculik dari Kibbutz Nir Am, dan Alon Lulu Shamriz yang diculik dari Kibbutz Kfar Aza. Mereka semua diculik oleh Hamas pada Sabtu, 7 Oktober silam.

Forum The Hostages and Missing Persons Families, yang mewakili keluarga para sandera menyampaikan belasungkawa dan membenarkan nama ketiga sandera tersebut.

"Yotam adalah musisi berbakat dan penggemar musik metal berdedikasi yang mengidolakan Band Megadeth. Samer adalah seorang pengendara sepeda motor yang gemar berkendara keliling pedesaan dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya," kata mereka.

Selain itu, forum tersebut juga mengatakan bahwa keluarga dan teman-teman Alon menggambarkan sosoknya sebagai pecinta kehidupan dan penggemar bola basket yang berdedikasi.

Ribuan orang melakukan protes di luar pangkalan militer pusat Israel di Tel Aviv dengan membawa berbagai poster tulisan, seperti 'Kami menuntut kesepakatan sekarang' atau 'Tidak mau tidur-protes sepanjang malam'.

Lebih dari 100 sandera masih berada di Gaza. Beberapa di antaranya telah dinyatakan meninggal secara in absentia oleh otoritas Israel.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook