WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) - Kapal selam wisata OceanGate Expedition, Titan yang hilang sejak hari Minggu (18/6) akhirnya ditemukan dalam kondisi hancur pada Kamis (22/6) waktu setempat. Armada yang menjanjikan wisata melihat bangkai Titanic itu tenggelam dan hancur karena ledakan dan menewaskan semua penumpang di dalamnya.
Kapal milik perusahaan OceanGate Expeditions ini melakukan perjalanan menuju titik di mana bangkai kapal Titanic berada. Namun kemudian hilang kontak setelah 1 jam 45 menit menyelam ke dasar laut.
Adapun penumpang kapal selam itu adalah seorang ahli Titanic terkenal, petualang pemegang rekor dunia, dua anggota dari salah satu keluarga terkaya di Pakistan, dan seorang CEO perusahaan.
Penyebab pasti hancurnya kapal selam Titan masih belum diketahui. Meski demikian, seorang pakar FBI mengatakan kepada CNN bahwa misteri bencana ledakan hanya akan terungkap jika pihak berwenang berhasil memulihkan sebagian besar puing-puing kapal Titan.
"Semakin cepat mereka melakukan itu, semakin baik karena lautan mengubah banyak hal sepanjang waktu. Pasang surut dan arus serta tekanan laut mengubah banyak hal," kata Bobby Chacon, pensiunan agen khusus FBI kepada CNN.
Menanggapi kejadian tersebut, sutradara film kondang, James Cameron yang juga merupakan sosok di belakang film Titanic menyebut bahwa ada kesamaan antara tenggelamnya kapal selam Titan dengan kisah asli Titanic.
Cameron, yang terkenal menyutradarai film blockbuster peraih Oscar Titanic, mengatakan kepada ABC News pada hari Kamis bahwa dia melihat kesejajaran antara tenggelamnya kapal penumpang Inggris tahun 1912 dan matinya kapal selam yang dirancang khusus untuk mengunjungi sisa-sisa kapal yang tenggelam.
"Saya terkejut dengan kesamaan bencana Titanic itu sendiri, di mana kapten berulang kali diperingatkan tentang es di depan kapalnya, namun, dia melaju dengan kecepatan penuh ke lapangan es pada malam tanpa bulan," kata Cameron.
Akibatnya, banyak orang meninggal sebagai dampak dari kejadian tersebut.
"Dan bagi kami tragedi yang sangat mirip di mana peringatan tidak diindahkan terjadi di lokasi yang sama persis," lanjut Cameron.
Cameron, yang juga merupakan perancang kapal selam sendiri dan telah merancang kapal yang dapat menyelam hingga kedalaman tiga kali lebih dalam dari tempat Titanic bersandar, menyebut konstruksi serat karbon di Titan milik OceanGate Expedition sebagai "cacat fundamental".
CEO OceanGate, Stockton Rush, yang termasuk di antara lima penumpang yang tewas di kapal selam itu, sebelumnya membela keputusan untuk memproduksi Titan dengan bahan tersebut. Dirinya dengan percaya diri mengatakan dia yakin kapal selam yang dibuat dengan serat karbon akan memiliki rasio kekuatan terhadap daya apung yang lebih baik dari pada yang berbahan titanium.
Cameron mengatakan dia sangat terkejut bagaimana tragedi zaman modern terungkap, mengingat banyaknya penyelaman yang terjadi di seluruh dunia bahkan telah dilalui tanpa insiden apapun.
"Standar keamanan global untuk kapal selam adalah standar emas, terutama karena belum pernah ada orang yang meninggal di dalam kapal selam sampai sekarang," lanjut Cameron.
Meskipun ada beberapa kecelakaan pada tahun 1960-an, tidak ada insiden besar sejak itu, dan standar industri yang ada telah meningkat secara drastis sejak saat itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman