WASHINGTON (RIAUPOS.CO) - Kapal selam wisata yang dioperasikan OceanGate Expeditions menghilang sejak Ahad (18/6/2023) di Samudra Atlantic. Kapal selam mewah itu membawa 5 sosok penting dalam misi pertama melihat bangkai Kapal Titanic. Berdasar kabar terbaru yang dilansir Independent, sisa oksigen di dalam kapal itu hanya untuk 40 jam.
Pencarian besar-besaran terus dilakukan. Terbaru, tim pencari yang menyelam mendengar suara dentuman setiap 30 menit pada Selasa (20/6). Empat jam kemudian suara terdengar lagi setelah perangkat sonar tambahan dikerahkan.
Kapal selam bernama Titan itu dilengkapi dengan pasokan oksigen darurat selama empat hari. Diperkirakan lima penumpang yang merupakan sosok penting hanya memiliki sisa pasokan oksigen selama 40 jam di dalam kapal.
Sebuah pesawat Kanada yang diterjukan mencari kapal selam tersebut dilaporkan mendeteksi "benturan" dalam interval 30 menit yang berasal dari area kapal menghilang. Hal itu menurut pembaruan email internal yang dikirim ke pimpinan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
“RCC Halifax meluncurkan P8, Poseidon, yang memiliki kemampuan deteksi bawah air dari udara,” bunyi email tersebut.
“P8 mengerahkan sonobuoys, yang melaporkan adanya kontak dalam posisi yang dekat dengan posisi bahaya. P8 mendengar suara benturan di area tersebut setiap 30 menit. Empat jam kemudian sonar tambahan dikerahkan dan dentuman masih terdengar," imbuh email tersebut.
Kapal selam Titan milik Ekspedisi OceanGate, menyelam ke lokasi tenggelamnya Kapal Titanic pada Minggu (18/6) pagi waktu setempat. Awak kapal penelitian Polar Prince kehilangan kontak dengan kapal selam tersebut sekitar satu jam 45 menit kemudian. Kapal selam itu hilang di daerah sekitar 900 mil sebelah timur Cape Cod, di Atlantik Utara, di perairan dengan kedalaman sekitar 13.000 kaki.
"Kami akan melakukan segala daya kami untuk melakukan penyelamatan. Ada upaya endapatkan peralatan di tempat kejadian secepat mungkin," kata Kapten Penjaga Pantai Jamie Frederick kepada wartawan saat konferensi pers, Selasa (20/6/2023) sore dan menyebut upaya pencarian itu sebagai operasi yang sangat rumit.
Pada Selasa (20/6/2023), kru dari Penjaga Pantai AS, penjaga pantai Kanada, Angkatan Laut AS, dan Garda Nasional Udara telah secara kolektif mencari sekitar 7.600 mil sejak kapal selam itu menghilang dua hari sebelumnya menurut Frederick. Area pencarian gabungan itu lebih besar dari negara bagian Connecticut.
Kapal selam itu ditumpangi 5 sosok penting. Mereka adalah pebisnis Pakistan Shahzada Dawood dan putranya, Suleman, pebisnis dan penjelajah Inggris Hamish Harding, CEO OceanGate Stockton Rush, serta penjelajah dari Prancis sekaligus pakar bangkai kapal Titanic Paul-Henry Nargeolet.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa kami dapat menemukan dan menyelamatkan mereka yang ada di kapal selam tersebut," kata US Coast Guard Laksamana Muda John Mauger.
"Ini adalah daerah terpencil dan merupakan tantangan untuk melakukan pencarian di daerah terpencil itu, tetapi kami mengerahkan semua aset yang tersedia untuk memastikan bahwa kami dapat menemukan kapal itu dan menyelamatkan orang-orang di dalamnya," kata Mauger.
Kapal selam Titan dikatakan sebagai satu-satunya kapal selam berpenumpang lima orang di dunia dengan kemampuan untuk mencapai kedalaman hampir 2 setengah mil di bawah permukaan laut. Ini adalah salah satu dari tiga kapal selam milik OceanGate yang muncul di situs web perusahaan. Kapal tersebut biasanya membawa seorang pilot, tiga tamu yang membayar, dan orang lain yang digambarkan sebagai ahli konten oleh perusahaan.
Situs OceanGate mengatakan Titan dengan berat sekitar 23.000 pound, memiliki kemampuan untuk mencapai kedalaman hingga 4.000 meter-lebih dari 13.000 kaki dan memiliki sekitar 96 jam dukungan hidup untuk awak lima orang. Ruang di dalam kapal selam itu mirip dengan interior minivan dan hanya dengan satu tombol dan pengontrol video game yang digunakan untuk mengarahkannya.
Sementara itu, Butch Hendrick, presiden dan pendiri Lifeguard Systems, sebuah perusahaan yang melakukan pelatihan menyelam untuk petugas keamanan publik, mengatakan kepada CBS News bahwa Titan mungkin telah mencapai dasar laut ketika kehilangan kontak. Hendrick berspekulasi bahwa Titan dapat terjebak di suatu tempat yang dapat menyebabkan antena komunikasi copot dan rusak dan kehilangan komunikasi.
Hendrick juga menjelaskan bahwa kemungkinan besar Titan bakal bocor dan kabin terisi air laut. Ia mengatakan, di kedalaman reruntuhan Titanic, tekanannya sekitar 5.000 pound per square inch (PSI) lebih besar daripada tekanan di permukaan laut.“Tidak ada bukaan gerbang, tidak ada bukaan jendela, tidak ada pembuatan kunci interaktif,” kata Hendrick seraya menambahkan bahwa kemungkinan kebocoran dapat berdampak pada sistem kelistrikan kapal selam.
"Kalau itu terjadi, maka kecil kemungkinan mereka masih bisa hidup dan hanya berharap ada yang datang dan menjemput mereka," kata Hendrick
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra