Ahli Kapal Selam Ungkap Skenario dengan Insiden Titan yang Hilang Kontak

Internasional | Kamis, 22 Juni 2023 - 23:37 WIB

Ahli Kapal Selam Ungkap Skenario dengan Insiden Titan yang Hilang Kontak
Kapal selam Titan kala menjalani sebuah misi penyelamatan. Tim penyelamat terus berusaha menemukan kapal selam yang hilang di Atlantik Utara tersebut. (AFP)

WASHINGTON DC (RIAUPOS.CO) – Secercah harapan muncul dalam pencarian kapal selam Titan. Tim penyelamat mendengar suara benturan di bawah laut dengan interval 30 menit di area tempat hilangnya kapal selam mini milik OceanGate Expeditions tersebut.

Informasi itu didapat Rolling Stone pada Selasa (20/6) dari e-mail internal yang dikirim Pusat Operasi Nasional Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.


Dalam e-mail itu disebutkan bahwa RCC Halifax meluncurkan P8 Poseidon yang memiliki kemampuan deteksi bawah air dari udara. P8 mengerahkan sonobuoy yang melaporkan adanya kontak di area dekat dengan posisi bahaya. Empat jam kemudian sonar tambahan dikerahkan dan suara itu masih terdengar. Tidak disebutkan dengan jelas apa yang kemungkinan menjadi penyebab bunyi tersebut.

"Anda harus ingat bahwa itu adalah lokasi bangkai kapal Titanic. Jadi, ada banyak logam dan benda berbeda di dalam air di sekitar lokasi tersebut," ujar Laksamana Muda Penjaga Pantai AS John Mauger terkait suara yang dideteksi dalam wawancara dengan CBS News.

Otoritas AS mengatakan, berbagai upaya pencarian bawah air telah dipindahkan ke lokasi kebisingan untuk menemukan sumbernya, tetapi sejauh ini belum menghasilkan informasi apa pun. Lokasi terpencil dan luasnya area pencarian mempersulit upaya untuk menemukan kapal dan penumpangnya.

Kapten Penjaga Pantai AS Jamie Frederick mengumumkan bahwa kapal selam Titan itu memiliki sisa oksigen sekitar 40–41 jam dari kapasitas cadangan oksigen 96 jam. Itu artinya waktu untuk menemukan lima orang yang berada di dalam Titan tidaklah banyak. Jika Titan utuh, artinya mereka masih bisa bertahan hingga Kamis pagi waktu setempat.

Sejatinya sebelum Titan beroperasi, beberapa orang mulai khawatir. Dua mantan karyawan OceanGate sudah menyuarakan kekhawatirannya tentang keselamatan di dalam lambung kapal. Dua mantan karyawan OceanGate secara terpisah menyuarakan masalah keamanan yang sama tentang ketebalan lambung kapal selam Titan yang sekarang hilang.

Mantan Direktur Operasi Kelautan Perusahaan David Lochridge mengklaim dalam pengajuan pengadilan bahwa dirinya diberhentikan secara tidak adil pada 2018. Itu disebabkan dia mengungkapkan kekhawatiran tentang keselamatan dan pengujian Titan. Menurut dia, tidak ada pengujian nondestruktif yang dilakukan pada lambung kapal Titan untuk memeriksa delaminasi, porositas, dan kekosongan perekatan yang cukup dari lem yang digunakan karena ketebalan lambung kapal.

Orang-orang di dalam Titan itu ibarat disegel di dalam kapal kedap udara. Palka Titan ditutup rapat dengan 17 baut yang hanya bisa dibuka dari luar. Selain itu, tidak ada jalan keluar lainnya. Lima orang yang hilang itu kini hanya bisa pasrah menunggu bantuan dari luar.

Ahli kapal selam dari University College London Prof Alistair Greig mengungkapkan, ada beberapa skenario terkait hilangnya Titan. Ia bisa saja melepaskan beban dan terombang-ambing di permukaan laut menunggu diselamatkan, terjadi kebocoran lambung kapal, atau tenggelam ke dasar laut dan tidak bisa naik ke permukaan. Untuk dua skenario terakhir, hasilnya bakal buruk. Jika kedalaman Titan lebih dari 200 meter, hanya ada sedikit kapal yang bisa menyelam sedalam itu.

"Kendaraan yang dirancang untuk penyelamatan kapal selam angkatan laut tentu tidak mampu turun ke area di dekat kedalaman Titanic," ujarnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook