Pelosi Sebabkan Hubungan Cina-AS Lebih Buruk Dibanding Era Trump

Internasional | Senin, 15 Agustus 2022 - 03:11 WIB

Pelosi Sebabkan Hubungan Cina-AS Lebih Buruk Dibanding Era Trump
Ilustrasi hubungan kurang baik antara Amerika Serikat dan Cina. (SHUTTERSTOCK)

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Ketidakharmonisan hubungan Cina dan Amerika Serikat (AS) meruncing sejak era kepemimpinan Presiden Donald Trump. Perang dagang, teknologi, diperparah dengan kondisi pandemi Covid-19, membuat Cina-AS tak akur.

Pengamat menyebut situasi sekarang semakin memburuk pasca kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Cina sebelumnya berulang kali memperingatkan terhadap kunjungan Pelosi. Karena tak digubris, Cina menanggapi dengan kecaman keras dan latihan menembak berhari-hari di sekitar Taiwan, termasuk puluhan serangan di atas garis tengah di Selat Taiwan. Itu karena batas de facto yang sampai sekarang dihormati dan Taiwan diklaim sebagai bagian dari Cina.


AS sendiri bersikeras telah berjanji untuk melanjutkan transit Selat Taiwan dan melakukan operasi kebebasan navigasi di kawasan itu. AS memperpanjang operasi kapal induk USS Ronald Reagan.

Situasi ini membuat Cina -AS semakin terjerumus ke dalam hubungan titik terendah. Padahal saat era Trump, kebijakan AS di bawah kepemimpinannya sudah membuat Cina marah termasuk sejumlah tarif impor Cina dan sanksi terhadap pejabat Cina atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan Hongkong.

“Ketika kami mengatakan hubungan Cina-AS telah mencapai titik terendah selama pemerintahan Trump, kami benar-benar salah membacanya,” kata seorang spesialis hubungan AS-Cina di Akademi Ilmu Sosial Cina (CASS) Lu Xiang.

Ketegangan hubungan terjadi atas perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan mencapai titik didih. Menurut Bloomberg pekan lalu, Gedung Putih telah berusaha untuk menunda Undang-Undang Kebijakan Taiwan bipartisan, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan pulau itu, dalam upaya untuk mencegah eskalasi krisis dengan Cina.

Cina sendiri masih marah atas kunjungan Pelosi pekan lalu, yang dilihatnya sebagai upaya lain oleh Washington untuk mengingkari komitmennya terhadap kebijakan satu Cina.

“Cina hampir pasti akan bereaksi lebih keras dibanding saat ini, karena hal itu akan dilihat sebagai tantangan langsung terhadap fondasi utama pembentukan hubungan AS-Cina,” tutupnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook