JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Gigi Hadid, model keturunan Palestina buka suara soal peperangan yang terjadi antara Hamas dan Israel baru-baru ini. Gigi Hadid mengaku turut prihatin, saat menyoroti konflik Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Menurut Gigi Hadid, konflik tersebut sangatlah parah karena banyak nyawa yang tidak berdosa menjadi korban.
Perang antara Israel dengan pasukan militas Palestina, Hamas, memang sudah banyak mendapat sorotan masyarakat dunia. Tidak hanya sorotan dari pemimpin negara, namun hal itu juga disorot oleh publik figure dunia.
Dalam unggahannya melalui Instagram pribadi @.gigihadid, menuliskan bentuk empati dan patah hati mendalam terhadap orang-orang yang terkena dampak.
Dari tragedi yang tidak dapat dibenarkan ini, dikatakan model berusia 28 tahun tersebut, setiap hari nyawa tak berdosa menjadi korban dan banyak di antaranya adalah anak-anak.
"Pikiran saya tertuju pada semua orang yang terkena dampak tragedi yang tidak dapat dibenarkan ini."
"Setiap hari nyawa tak berdosa menjadi korban, banyak di antaranya adalah anak-anak. Saya memiliki empati dan patah hati yang mendalam terhadap perjuangan palestina dan kehidupan di bawah pendudukan, ini adalah tanggung jawab yang saya emban setiap hari," tulis Gigi Hadid, Rabu (11/10/2023).
Sebagai model keturunan Palestina dari sang ayah, Mohamed Hadid, 74, Gigi mengatakan dirinya memiliki tanggung jawab untuk mendukung gerakan pembebasan Palestina yang telah dijajah Israel selama bertahun-tahun.
Gigi juga merasa kecewa dengan adanya teror kepada orang-orang tak bersalah yang dilakukan Hamas.
Hal itu membuat perjuangan masyarakat pendukung Israel justru mendapat ujaran kebencian, dan dituding sebagai antisemitisme.
“Teror terhadap orang-orang yang tidak bersalah tidak sejalan dan tidak ada gunanya bagi gerakan 'Palestina Merdeka'."
"Gagasan bahwa hal ini telah memicu siklus pembalasan yang menyakitkan selama berpuluh-puluh tahun (yang mana tidak ada warga sipil yang tidak bersalah, Palestina atau Israel, pantas menjadi korbannya), dan membantu melanggengkan gagasan keliru bahwa menjadi Pro-Palestina = antisemitisme,” lanjut Gigi Hadid.
Dalam unggahannya, Gigi Hadid juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban yang terdampak. Dia juga turut menyampaikan hak keadilan yang harus didapatkan semua golongan.
“Jika Anda terluka, saat saya menyampaikan belasungkawa hari ini kepada orang-orang yang saya cintai, baik Palestina maupun Yahudi, saya mengirimkan cinta & kekuatan saya - siapa pun dan di mana pun Anda berada."
"Ada banyak perasaan yang kompleks, pribadi, dan valid, namun setiap manusia berhak mendapatkan hak dasar, perlakuan, dan keamanan; tidak peduli kebangsaan, agama, etnis, atau di mana mereka dilahirkan,” ujar Gigi dalam unggahannya.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan balasan terhadap Hamas setelah kelompok militan tersebut melancarkan serangan pada hari Sabtu (7/10/2023), yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, itu merupakan peningkatan terbesar di kawasan ini dalam beberapa dekade.
Menurut laporan Reuters pada Rabu, Warga Palestina di Gaza, mengatakan bahwa pemboman Israel begitu hebat sehingga mereka merasa mengalami "Nakba", kata dalam bahasa Arab untuk bencana yang mengacu pada perang yang diciptakan Israel pada tahun 1948 yang menyebabkan perampasan massal wilayah tersebut.
pada hari Selasa (10/10/2023), Israel menggempur Jalur Gaza dengan serangan udara paling sengit dalam 75 tahun konfliknya dengan Palestina, kejadian tersebut menyebabkan warga Gaza seperti Plestia Alaqad, 22, harus melarikan diri.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra