Banyak Satwa yang Diselamatkan dari Gaza

Internasional | Rabu, 10 April 2019 - 12:46 WIB

Banyak Satwa yang Diselamatkan dari Gaza
PINDAHKAN SATWA: Anggota LSM Four Paws memindahkan satwa dari Rafah Zoo, Senin (8/4/2019). (SAID KHATIB/AFP)

YERUSALEM (RIAUPOS.CO) -- Pekan lalu relawan asing datang ke jalur Gaza. Mereka membawa misi penyelamatan terbesar. Yang mereka selamatkan bukanlah warga yang terluka, sakit kronis, atau terancam nyawanya. Melainkan hewan buas di ambang kematian.

Dua dekade silam Fathy Jomaa girang bukan main. Mimpinya untuk membuka kebun binatang pertama di Gaza terwujud. Sayang, setelah beberapa bom dan ribuan cemoohan, dia terpaksa melepas impian itu.

Baca Juga :Minta Hentikan Genosida di Gaza

Dia hanya berdiri terpaku melihat lebih dari 40 satwa diangkut relawan LSM Four Paws Kamis lalu (4/4). Evakuasi hewan buas yang tertunda selama sebulan karena ketegangan antara Hamas dan Israel itu jelas mengoyak hatinya. “Rasanya seperti kehilangan keluarga sendiri. Saya sudah hidup dengan beberapa di antara mereka selama 20 tahun ini,” ungkap dia kepada The Guardian.

Rasa sedihnya tak terkira. Dia masih punya keinginan untuk mempertahankan koleksi hewan eksotis tersebut di lahan seluas 10.000 meter persegi miliknya. Di sisi lain, dia tak ingin disebut sebagai penyiksa binatang yang keras kepala.

Sudah lama binatang di Rafah Zoo miliknya hidup tersiksa. Mereka hidup di kandang sempit dengan makanan seadanya. Sejak 2007 Jomaa dan karyawan kebun binatang tak bisa lagi menyediakan pemanas kandang atau bahkan sekadar tenda untuk melindungi hewan dari hujan. “Semua ini karena blokade Israel,” ucap pria berumur 53 itu seperti dilansir Xinhua.

Rafah Zoo sebenarnya jadi jujukan penduduk lokal Gaza sejak lama. Namun, pengunjung terus berkurang sejak Hamas menguasai wilayah itu dan membuat ekonomi lokal terpuruk. Pada 2014 kebun binatang kesayangannya ikut jadi sasaran bom Israel. Sebagian besar binatang mati.

Meski begitu, Jomaa tetap berusaha untuk menjalankan usaha tersebut. Menurut dia, kebun binatangnya adalah tempat agar penduduk bisa lepas dari kengerian perang. “Ini adalah satu di antara sedikit tempat anak-anak bisa belajar tentang kehidupan,” jelas Doha Jidah, guru sekolah swasta di Kota Gaza, kepada Middle East Eye.(jpg)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook